Demang Lehman Pemegang Pusaka Keris Singkir dan Tombak Kaliblah, Dikubur Tanpa Kepala

Demang Lehman Pemegang Pusaka Keris Singkir dan Tombak Kaliblah, Dikubur Tanpa Kepala

Demang Lehman Pemegang Pusaka Keris Singkir dan Tombak Kaliblah, Dikubur Tanpa Kepala--

BACA JUGA:Pusaka Golok Ciomas Ditakuti Portugis, Senjata Khas Banten Dipercaya Ada Khodam Bisa Bicara

Harga kepala Pangeran Hidayatullah adalah sebesar f10.000,- dan Demang Lehman sebesar f2.000,- Nilai uang sebesar itu dapat memikat hati setiap orang yang menginginkan kekayaan. 

Bagi pejuang yang memegang sumpah Haram manyarah, waja sampai kaputing, tidak tergoyah hatinya mendengar janji-janji seperti itu, kecuali bagi mereka yang mengingkari sumpah, menghianati perjuangan bangsa dan yang lemah imannya terhadap prinsip perang sabil. 

Masih dari wikipedia.org, Demang Lehman yang merasa kecewa dengan tipu muslihat Belanda berusaha mengatur kekuatan kembali di daerah Gunung Pangkal, negeri Batulicin, Tanah Bumbu. 

Waktu itu ia bersama Tumenggung Aria Pati bersembunyi di gua Gunung Pangkal dan hanya memakan daun-daunan. Oleh seorang yang bernama Pembarani diajak menginap di rumahnya. 

Karena tergiur imbalan gulden dari Belanda, Pembarani bekerjasama dengan Syarif Hamid Al-Idrus bin Pangeran Syarif Ali Al-Idrus Sabamban dan anak buahnya yang sudah menyusuri Gunung Lintang dan Gunung Panjang untuk mencari Demang Lehman atas perintah Belanda. 

Demang Lehman tidak mengetahui bahwa Belanda sedang mengatur perangkap terhadapnya. Oleh orang yang menginginkan hadiah dan tanda jasa sehabis dia melakukan salat Subuh dan dalam keadaan tidak bersenjata, dia ditangkap.

Ia sempat sendirian melawan puluhan orang yang mengepungnya. Atas keberhasilan penangkapan ini Syarif Hamid akan diangkat sebagai raja tetap di Batulicin.

Kemudian Demang Lehman diangkut ke Martapura. Pemerintah Belanda menetapkan hukuman gantung terhadap pejuang yang tidak kenal kompromi ini.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: