Politik Presiden Soekarno Dinilai Kejam Saat Menjabat, Nasib 4 Tokoh Nasional Ini Menjadi Bukti

Politik Presiden Soekarno Dinilai Kejam Saat Menjabat, Nasib 4 Tokoh Nasional Ini Menjadi Bukti

Politik Presiden Soekarno Dinilai Kejam Saat Menjabat, Nasib 4 Tokoh Nasional Ini Menjadi Bukti--

RADARMUKOMUKO.COM - Peran Soekarno untuk Indonesia tentu tidak diragukan lagi sesuai dengan fakta-faktar sejarah perjuangannya yang rela korbankan segalanya hingga diasing berkali-kali karena membela bangsa, namun ia tak pernah surut.

Soekarno kerap disebut sebagai bapak bangsa Indonesia, sang proklamator, guru bangsa, pendiri bangsa dan sebagainya, semua itu karena besarnya peran presiden pertama Indonesia ini.

Maka kecintaan Ir. Soekarno terhadap tanah air Indonesia tidak diragukan lagi, hampir sebagian waktunya dicurahkan untuk bangsa ini.

Dibalik itu semua, sebagai manusia juga terdapat tindakan Soekarno yang dinilai salah hingga bisa dikatakan kejam saat menjabat presiden. 

BACA JUGA:Tokoh Pahlawan Indonesia Yang Dipenjara Belanda, Dari Pangeran Diponegoro, Soekarno Hingga Bung Hatta

BACA JUGA:Kayu Pucang Kalak Bahan Tongkat Soekarno, Berasal Dari Sini dan Yang Asli Jika Diredam Terlihat Seperti Ular

Salah satu bukti kesalahan fatal yang diingat banyak orang adalah saat Soekarno memenjarakan para tokoh Indonesia. Mereka mendekam di balik jeruji besi bahkan tanpa ada proses pengadilan untuk membela diri atau membuktikan kesalahannya. 

Diyakini para tokoh ini dipenjara karena dalam politik berlawanan dengan Presiden Soekarno.

Melansir dari berbagai sumber dan catatan sejarah para pejuang, inilah 4 pahlawan nasional dipenjara Soekarno:

Buya Hamka

Buya Hamka tentu semua orang tahu, ia adalah ulama kharismatik asal Minangkabau. Namun salah satu bukti kejam politik era Soekarno, Buya Hamka korban peradilan kala itu. 

Awal mula konflik antara Buya Hamka dengan Presiden Soekarno adalah ketika Buya Hamka tidak sepakat dengan diterapkannya sistem Demokrasi Terpimpin.

Buya Hamka harus merasakan kerasnya dinding penjara dari tahun 1964 sampai 1966. Uniknya, meski sudah melakukan kesalahan besar memenjarakan Buya Hamka, Presiden Soekarno di akhir hayatnya berwasiat supaya yang menjadi imam shalat jenazahnya adalah Buya Hamka. Dan Buya Hamka dengan jiwa pemaafnya memenuhi wasiat ini.

Buya Hamka pernah menjabat sebagai ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang pertama. Di bidang politik, Beliau juga terjun melalui Partai Masyumi yang nantinya juga dibubarkan Presiden Soekarno. Di bidang ormas, tercatat pula nama Buya Hamka aktif sebagai pengurus Muhammadiyah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: