Keromantisan Jendral Sudirman Yang Bikin Alfiah Tersipu Hingga Berderai Air Mata
Keromantisan Jendral Sudirman Yang Bikin Alfiah Tersipu Hingga Berderai Air Mata--
RADARMUKOMUKO.COM - Seperti banyak dibahas dalam berbagai konten dan cerita, Panglima Besar Jendral Soedirman, bukan saja ahli strategi perang, hingga sosok yang ditakuti lawan dan disegani kawan, ia pun dikenal dengan keromantisannya.
Bahkan sang Jendral dikenal pemilik rayuan maut dan banyak mengutarakan kata-kata romantis yang bikin istrinya sangat mengagumi dan kadang tersipu.
Melansir dari berbagai sumber, “Beribu maaf, Bapak Haji. Maksud kedatangan saya pagi ini hendak meminta kemurahan hati Bapak, agar Alfiah, putri Bapak, boleh saya jadikan teman hidup yang akan saya rawat sebaik-baiknya hingga kelak hari tua.” Kata-kata itu keluar dari mulut Soedirman ketika melamar Alfiah kepada orang calon mertuanya.
Keromantisannya Soedirman bahkan saat kondisi berperang, Ia tak dapat menutupi aura romantisnya selama menjalani kehidupan rumah tangga bersama istrinya.
BACA JUGA:Karangan Bunga Terakhir Jendral Ahmad Yani Untuk Sang Istri, Kisah Cinta Murid dan Guru Ketik
BACA JUGA:Kisah Cinta Tan Malaka dan Syarifah, Terhalang Perjodohan Orang Tua, Setelah Janda Itu Pilihan
Diketahui Dirman selalu memperlakukan istrinya dengan baik dengan rajin membelikan baju dan kosmetik.
Apa yang bapak bawa?" tanya Alfiah waktu itu.
"Baju dan bedak, Bu. Soalnya kalau ada serangan udara, semua toko bakal tutup," ujar Sudirman seraya membuka bungkusan. Diserahkannya baju dan berkotak-kotak bedak itu. Alfiah tercengang dibuatnya. Kaget campur senang.
"Buat apa bedak sebanyak itu?"
"Biar bagaimanapun, Ibu harus tetap terlihat cantik," terang Sudirman. "Tapi satu dus saja bisa untuk sebulan lebih, Pak," ujar Alfiah, seraya menyeka sudut matanya.
Terharu juga dengan apa yang telah dilakukan suaminya. Dalam keadaan serba sulit, ia masih memperhatikan keperluan sang istri. Selain bedak, Sudirman juga membelikan baju. Dipeluknya baju itu. Tercium wangi baju baru.
Untuk beberapa saat, Alfiah hanya bisa terdiam. Kehabisan kata-kata. Ketika Sudirman mengusap pipinya, pertahanan itu jebol. Alfiah tak kuasa untuk tidak menitikan air mata. Sudirman memeluknya.
"Kau senang, Bu?" tanyanya. Alfiah tak menjawab, hanya mengangguk. Tangannya sibuk menyeka air mata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: