Keromantisan Jendral Sudirman Yang Bikin Alfiah Tersipu Hingga Berderai Air Mata
Keromantisan Jendral Sudirman Yang Bikin Alfiah Tersipu Hingga Berderai Air Mata--
Melansir dari liputan6.com, seolah-olah mendapat firasat hari kematiannya segera tiba, pada 18 Januari 1950, Soedirman meminta sejumlah petinggi tentara menemuinya di Badakan. Esok harinya, ia memanggil istri dan tujuh anaknya.
Dia memberi wejangan kepada istri dan anak-anaknya. Sesekali, Soedirman juga mengajak mereka bergurau.
Saat itu, dia mengatakan ingin hidup seperti Lurah Pakis, kenalannya. Lurah itu hidup sampai tua dan bisa meminang cucu.
Pada Senin, 29 Januari 1950, kondisi tubuh Jenderal Soedirman semakin lemah.
BACA JUGA:Kisah Jenderal Timur Pane 'Naga Bonar' Komandan Penggempur Raja Terbang Melawan Penjajah
BACA JUGA:Kepiawaian Jenderal Soedirman Lawan Penjajah Bikin Jepang Koncar-Kancir Hingga Serahkan Senjata
Berlinang air mata, Siti Alfiah meminta suaminya tegar. Soedirman menatap istrinya dan meminta perempuan yang dicintainya itu menuntunnya membaca kalimat tauhid. Satu kalimat terucap, Soedirman kemudian mangkat.
Soedirman pergi dalam usia muda, 34 tahun.
Esok harinya, ribuan orang ikut mengantarkan jenazahnya ke Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta. Hari itu hujan turun lebat mengguyur Kota Yogyakarta.
Tembakan salvo satu regu tentara di pemakaman Semaki mengantar Jenderal Besar itu ke tempat peristirahatan terakhirnya.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: