Keunikan Rumah Adat Daerah Istimewa Yogyakarta dan Fungsinya

Keunikan Rumah Adat Daerah Istimewa Yogyakarta dan Fungsinya

Keunikan Rumah Adat Daerah Istimewa Yogyakarta dan Fungsinya--

Rumah Kampung di bangun dengan tiang pondasi sebanyak 4,6 atau kelipatannya. Bedanya dengan rumah Panggangpe adalah rumah Kampung memiliki teras baik di satu sisi maupun kedua sisi.

BACA JUGA:Alasan Hilangnya Keturunan Belanda dan Orang Indonesia Tak Bisa Bahasa Belanda, Ternyata Seperti Ini

BACA JUGA:Pinjaman KUR BRI Rp 30.000.000 Cicilan Rp 500 Ribuan, Cocok Kembangkan Bisnis Atau Mulai Usaha Baru

Ruangan rumah Kampung di gunakan sebagai aktivitas sehari mulai makan, tidur dan beristirahat sedangkan emper di gunakan untuk ruang tamu.

Rumah Adat Limasan 

Rumah adat ketiga di Yogyakarta adalah rumah Limasan yang merupakan rumah kampung yang sudah lebih kompleks. 

Rumah Limasan telah memiliki pembagian ruangan yang lebih lengkap seperti adanya ruang depan, ruang tengah dan ruang belakang.

Rumah Limasan juga berfungsi sebagai rumah tempat tinggal dimana untuk bagian depan sebagai ruang tamu, bagian tengah sebagai istirahat dan bagian belakang sebagai dapur.

Rumah Adat Joglo 

Terakhir yang juga merupakan rumah adat Yogyakarta adalah rumah Joglo yang bentuknya hampir sama dengan di Jwa Timur ataupun Jawa Tengah.

Joglo menjadi rumah yang memiliki bentuk paling sempurna di Yogyakarta. dulunya rumah Joglo merupakan rumah yang di tempati oleh para Bangsawan.

Rumah Joglo terdapat beberapa ruangan yaitu Pendopo yang berfungsi sebagai ruang pertemuan atau rapat, ruang pringgitan yang berfungsi sebagai kegiatan adat, ruang dalem sebagai ruangan belakang, ruang omah jeru yang berfungsi sebagai ruang keluarga dan senthong yang merupakan tempat kamar tidur atau juga penyimpanan bahan makanan.

Itulah jenis-jenis rumah adat Yogyakarta dan fungsinya. Semoga bermanfaat.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: