Suku Inuit Bertahan dari Penjajahan Menyesuaikan Diri dengan Iklim Ekstrem?

Suku Inuit Bertahan dari Penjajahan Menyesuaikan Diri dengan Iklim Ekstrem?

Suku Inuit Bertahan dari Penjajahan Menyesuaikan Diri dengan Iklim Ekstrem?--

RADARMUKOMUKO.COM - Kutub Utara, sebuah wilayah yang memiliki iklim yang sangat dingin dan keras. Di sini, suhu udara bisa mencapai minus 50 derajat Celsius, dan malam kutub bisa berlangsung selama berbulan-bulan.

Namun, di tengah kondisi yang tidak ramah ini, ada sekelompok manusia yang mampu bertahan hidup dan berkembang, yaitu Suku Inuit.

Suku Inuit adalah penduduk asli Amerika yang tinggal di daerah Arktik dan Subarktik di Greenland, Kanada, Alaska, dan sebagian Rusia.

Mereka adalah salah satu populasi lokal yang paling terkenal secara internasional karena tempat tinggal mereka di dekat banyak taman permainan di Great Lakes Afrika, dan kebiasaan serta pakaian mereka yang khas. Siapa sebenarnya Suku Inuit dan apa saja keunikan mereka?

Suku Inuit adalah kelompok etnis yang termasuk dalam rumpun bahasa Eskimo-Aleut. Nenek moyang mereka adalah orang-orang yang bermigrasi dari Siberia ke Amerika Utara sekitar 5.000 tahun yang lalu.

BACA JUGA:Tolak Lamaran Soekarno dan Sultan Syahril, Primadona Kota Solo Gusti Nurul Menikah Dengan Letnan

BACA JUGA:Dikenal Angker, Hanya Wisawatan Nekad Yang Berani Kunjungi 6 Pulau Terlarang Ini

Mereka menyebar ke berbagai wilayah di Kutub Utara dengan menggunakan perahu kulit (kayak) dan kereta anjing (sled).

Mereka menyesuaikan diri dengan lingkungan yang dingin dengan mengembangkan teknologi, budaya, dan makanan yang khusus.

Suku Inuit hidup dalam kelompok-kelompok yang disebut inuit nunangat, yang memiliki hubungan kekerabatan dan wilayah masing-masing.

Mereka mengembangkan budaya mereka sendiri dengan mitologi, seni, musik, tarian, dan perang yang berbeda dengan budaya Eskimo-Aleut lainnya.

Mereka juga menghormati alam dan roh-roh leluhur (Inua) sebagai bagian dari kepercayaan mereka.

Kehidupan Suku Inuit mulai berubah ketika orang Barat mulai datang ke Kutub Utara pada abad ke-16. Salah satu orang Barat pertama yang menemukan Suku Inuit adalah Martin Frobisher, seorang penjelajah dari Inggris, pada tahun 1576.

Awalnya, hubungan antara Suku Inuit dan orang Barat cukup baik, karena mereka saling bertukar barang dan pengetahuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: