Isi Surat Cinta Martha Christina Tiahahu dan Kapitan Pattimura, Kandas Selamanya Karena Ini

Isi Surat Cinta Martha Christina Tiahahu dan Kapitan Pattimura, Kandas Selamanya Karena Ini

Isi Surat Cinta Martha Christina Tiahahu dan Kapitan Pattimura, Kandas Selamanya Karena Ini--

RADARMUKOMUKO.COM - Martha Christina Tiahahu adalah seorang pahlawan perempuan yang berasal dari Maluku. Ia lahir pada tahun 1800 di Nusalaut, Maluku Tengah.

Ia adalah putri dari Kapitan Paulus Tiahahu, seorang pemimpin perang melawan Belanda di Nusalaut.

Sejak kecil, ia sudah diajarkan tentang ilmu bela diri, strategi militer, dan semangat patriotisme oleh ayahnya.

Kapitan Pattimura adalah seorang pahlawan laki-laki yang juga berasal dari Maluku. Ia lahir pada tahun 1783 di Haria, Saparua.

Ia adalah seorang mantan tentara Inggris yang bergabung dengan rakyat Maluku untuk melawan Belanda, ia dikenal sebagai pemimpin perlawanan rakyat Maluku yang berhasil merebut Benteng Duurstede di Saparua dari tangan Belanda pada tahun 1817.

BACA JUGA:Dikenal Kejam, Ganti Rugi atau Pampasan Perang Yang Dibayar Jepang ke Indonesia, Jumlahnya Fantastis

BACA JUGA:Penuhi Syarat Ini, KUR BSI Tanpa Bunga Rp 50.000.000, Rp 200.000.000 Hingga Rp 500 Juta, Insyaallah Berkah

Martha Christina Tiahahu dan Kapitan Pattimura bertemu pertama kali pada tahun 1817, ketika Martha bersama ayahnya bergabung dengan pasukan Pattimura untuk menyerang Benteng Duurstede.

Keduanya saling tertarik pada pandangan pertama dan menjalin hubungan asmara secara diam-diam, karena situasi perang yang tidak memungkinkan mereka untuk menikah.

Meskipun terpisah oleh jarak dan bahaya, Martha dan Pattimura tetap saling mencintai dan mendukung satu sama lain.

Martha sering membantu Pattimura dengan menyampaikan informasi, menyediakan persediaan, dan merawat luka-luka para pejuang.

Pattimura sering memberikan semangat, perlindungan, dan penghargaan kepada Martha.

Pada tahun 1818, pasukan Belanda berhasil mengalahkan pasukan Pattimura dan menangkap banyak pejuang Maluku, termasuk Martha dan ayahnya.

Ayahnya meninggal dalam penjara karena penyiksaan, sementara Martha dibawa ke kapal perang Belanda untuk diasingkan ke Jawa. Di kapal itu, ia mengalami penyakit dan kelaparan yang parah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: