Inilah Lima Suku Asli Kepulauan Riau, Bertahan Ditengah Kemajuan Batam

Inilah Lima Suku Asli Kepulauan Riau, Bertahan Ditengah Kemajuan Batam

Suku asli kepulauan riau yang terancam punah--

Suku Sakai merupakan suku asli Kepulauan Riau (Kepri). Sayangnya, keberadaan suku ini sudah mulai terpinggirkan dikarenakan hutan tempat mereka tinggal sudah berubah menjadi lahan tambang minyak bumi.

Akibatnya mereka tidak memiliki tempat tinggal yang mengharuskannya berpindah dan menyebar ke daerah-daerah yang lain di luar Kepri.

Suku Sakai tinggal di bantaran sungai yang sumber dayanya masih sangat banyak. Sedangkan aktivitas hariannya adalah mencari ikan di sungai untuk dikonsumsi sendiri.

BACA JUGA:Kisah Suku Tengger yang Berani dan Sulit Dikalahkan, Sehingga Penjajah Menggempur Lewat Udara

BACA JUGA:Kisah Polisi Hoegeng, Pernah Disebut Gus Dur Sebagai Polisi Jujur dan Bersih, Sempat Mengundurkan Diri

Sejatinya eksistensi mereka cukup terbukti karena telah ratusan tahun mendiami hutan di Kepri. Bahkan para peneliti pernah menyebut kalau Suku Sakai sempat menjadi suku terbesar di Kepri.

Suku laut

Suku Laut juga merupakan salah satu suku asli di Kepulauan Riau yang berdomisili di daerah sekitar laut. Dulunya, suku ini merupakan petugas kerajaan Lingga yang bertugas untuk menjaga pantai sekaligus memenuhi kebutuhan raja dan permaisurinya jauh di abad 18.

Karena jumlah kerajaan-kerajaan kecil bawahan Lingga cukup banyak di kala itu, maka warga suku Laut berpisah-pisah sesuai batas wilayah kerajaan masing-masing.

Suku Laut merupakan suku tertua yang berada di Kepulauan Riau. Bahkan menurut para peneliti sejarah dan budaya, Suku Laut adalah cikal bakal lahirnya suku dominan Kepri yang lain seperti Suku Barok, Suku Galang dan Suku Tambus.

Suku Hutan

Di Batam terdapat satu suku yang tinggal di daerah pedalaman yang disebut Suku Hutan.

Menurut informasi terbaru, jumlah warga di suku ini terus mengalami penurunan dikarenakan penanganan yang kurang tepat. Ada anggapan kalau Suku Hutan termasuk suku terasing di Batam Kepulauan Riau.

Pada tahun 1970, Suku Hutan masih berjumlah 150 jiwa yang sebagian besar mendiami Hutan Rempang Batam.

Namun, seiring banyaknya warga yang merantau dan enggan untuk pulang, jumlah anggota keluarga Suku Hutan semakin menurun drastis. Bahkan menurut informasi terkini, jumlah warga Suku Hutan tinggal 13 jiwa saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: