Kisah Soekarno Diperiksa Polisi Karena Malam-malam Berada di Rumah Pelacur, Menjawab Dengan Wajah Mesum
Kisah Soekarno Diperiksa Polisi Karena Malam-malam Berada di Rumah Pelacur, Menjawab Dengan Wajah Mesum--
BACA JUGA:Kisah Meninggalnya Pelacur Kelas Atas Berwajah Blasteran, Menolak Menjadi Simpana Tentara Belanda
Pengguna jasa wanita kupu-kupu malam ini kebanyakan para polisi kolonial, dari mereka para PSK mendapatkan banyak informasi.
Melansir dari tirto.id, selain itu, wanita tuna susila (WTS) ini juga ikut menyumbangkan uang dari keringatnya untuk kepentingan revolusi.
Tugas mereka menjadi sumber informasi mengenai musuh tak dapat digantikan oleh pihak manapun kala itu.
"Tak satu pun laki-laki anggota partai yang terhormat dan sopan itu dapat mengerjakan tugas ini untukku," ujar Soekarno yang juga menyampaikan para PSK bukan saja penyumbang yang menyenangkan, tetapi juga penyumbang yang besar dalam revolusi Indonesia.
Dalam autobiografinya, Sukarno mengakui bahwa "pelacur adalah mata-mata yang paling baik di dunia.”
Setidaknya mereka menurutnya lebih hebat dibanding intel melayu yang suka bawa handy talky dan berjaket hitam.
Kepada kolega-koleganya di Partai Nasional Indonesia (PNI), Sukarno pernah mengajarkan, “Kalau menghendaki mata-mata yang jempolan, berilah aku seorang pelacur yang baik.”
Daya tarik pelacur menjadi alat penting dalam dunia intelijen.
Hasilnya, mengagumkan menurut Sukarno, juga koleganya. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan para pelacur itu untuk membantu kaum pergerakan nasional.
BACA JUGA:5 Tokoh Nasional Yang Pernah Dipenjara Secara Tak Adil Oleh Soekarno, Bukti Politik Itu Kejam
BACA JUGA:Nasib Pilu Artis Top Era Soekarno, Pernah Megang Tahta Tertinggi Hingga Hidup Diambang Kehancuran
Paling tidak, “aku dapat menyuruh mereka menggoda polisi Belanda. Jalan apa lagi yang lebih baik supaya melalaikan orang dari kewajibannya selain mengadakan percintaan yang bernafsu dengan dia” Selain mengelabui polisi, para pelacur itu bisa juga mengorek keterangan dari polisi itu dengan daya goda birahi yang menggetarkan polisi-polisi kolonial.
“Dan betul-betul ia memperolehnya. Polisi-polisi yang tolol ini tidak pernah mengetahui, dari mana datangnya keterangan yang kami peroleh.” Hal macam ini sulit diperoleh dari kader partainya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: