Bangun Jembatan Semanggi Hingga Gedung MPR/DPR, Sutami Menteri Miskin Tak Punya Biaya Berobat

Bangun Jembatan Semanggi Hingga Gedung MPR/DPR, Sutami Menteri Miskin Tak Punya Biaya Berobat

Bangun Jembatan Semanggi Hingga Gedung MPR/DPR, Sutami Menteri Miskin Tak Punya Biaya Berobat--

BACA JUGA:Dua Aksi Prank atau Tipu-Tipu Paling Menggemparkan di Era Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto

Namun siapa sangka ia hidup serba kekurangan dan tak punya apa-apa, hingga disebut sebagai menteri termiskin. 

Bayangkan sebagai menteri Ir. Sutami tinggal di rumah yang ia beli dengan cara mencicil. Beberapa sumber menyebutkan bahwa rumah tersebut baru lunas setelah dirinya pensiun sebagai menteri. Rumah yang jauh dari kata mewah tersebut berada di Jl. Imam Bonjol, Jakarta Pusat. 

Kondisi rumah Ir. Sutami juga sangat memprihatinkan, hingga atap rumah banyak yang bocor. Meski memegang jabatan bergengsi di dalam pemerintahan, tak lantas membuat Ir. Sutami memiliki kondisi finansial yang mumpuni. 

Beberapa sumber menyebutkan bahwa Ir. Sutami juga kerap mengalami kekurangan uang hingga telat membayar listrik rumahnya. 

Ia juga dikabarkan tidak pernah mau memanfaatkan fasilitas yang diberikan oleh pemerintah secara berlebihan. 

Ia juga mengembalikan semua fasilitas yang diberikan kepadanya saat dirinya lengser dari jabatan yang diembannya selama kurun waktu 14 tahun itu. Ia juga mengembalikan mobil dinasnya. 

Ketika seorang pengusaha ingin memberinya sebuah mobil, Ir. Sutami pun menolaknya secara halus. Sebaliknya, ia hanya meminta diberi sedikit diskon dari pengusaha tersebut. 

Karena hidup miskin, sang menteri, Ir. Sutami kadang kuran memedulikan dirinya sendiri yang mengakibatkan dirinya jatuh sakit karena kurang gizi. 

Kondisi ekonomi yang serba kurang membuat Ir. Sutami sempat takut untuk dibawa ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan. Ia tak memiliki uang untuk membayar biaya rumah sakit. 

Setelah pemerintah turun tangan Ir. Sutami akhirnya mau dibawa ke rumah sakit. Presiden Soeharto pun kerap mengunjunginya. 

Presiden Soeharto pun membujuk Ir. Sutami untuk berobat ke luar negeri. Sayangnya, Ir. Sutami akhirnya menghembuskan napas terakhirnya pada 13 November 1980.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: