Mengapa Perkebunan Lada Harus Ditanam di BABEL? Ternyata Ini Alasan Penjajah

Mengapa Perkebunan Lada Harus Ditanam di BABEL? Ternyata Ini Alasan Penjajah

Mengapa Perkebunan Lada Harus Ditanam di BABEL? Ternyata Ini Alasan Penjajah--

Portugis kemudian mendirikan pos-pos perdagangan di India dan Asia Tenggara, termasuk di Malaka. 

Portugis juga mencoba menanam lada di daerah-daerah yang mereka kuasai, seperti Sri Lanka, Brasil, dan Afrika Timur. Namun, hasilnya tidak memuaskan.

BACA JUGA:Bisa Bikin Kepor, Ilmu Hitam Paling Ternama dan Asal Negara dan Daerahnya

BACA JUGA:Tradisi Unik Pernikahan Yang Bikin Geleng-Geleng, Nikahi Pohon Pisang Hingga Injak Tamu

Pada abad ke-17, Belanda menggantikan Portugis sebagai kekuatan maritim dan perdagangan di Asia. Belanda mendirikan VOC atau Vereenigde Oostindische Compagnie pada tahun 1602 sebagai perusahaan dagang yang memiliki monopoli perdagangan rempah-rempah.

VOC kemudian menguasai jalur perdagangan lada dari India dan Asia Tenggara. VOC juga mencari daerah-daerah baru yang cocok untuk menanam lada. Salah satu daerah yang dipilih adalah Bangka Belitung (Babel).

Bangka Belitung merupakan kepulauan yang memiliki iklim tropis dan tanah vulkanik yang subur. 

Daerah ini juga memiliki hutan-hutan yang lebat dan banyak sungai-sungai yang mengairi tanahnya. Daerah ini sangat ideal untuk menanam lada.

VOC mulai menanam lada di Bangka Belitung pada tahun 1623. VOC membawa bibit lada dari India dan Malaka dan menanamnya di daerah-daerah yang telah dibebaskan dari pengaruh Kesultanan Banten. VOC juga mempekerjakan penduduk setempat sebagai buruh tani.

Perkebunan lada di Bangka Belitung berkembang pesat dan menjadi salah satu sumber pendapatan utama bagi VOC. Lada yang diproduksi di sini memiliki kualitas dan kuantitas yang tinggi. Lada ini diekspor ke Eropa dan dijual dengan harga tinggi.

Perkebunan lada di Bangka Belitung tidak hanya memberikan keuntungan bagi VOC, tetapi juga bagi masyarakat setempat. Perkebunan ini menjadi sumber mata pencaharian bagi banyak orang. Perkebunan ini juga menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi, sosial, dan budaya di daerah ini.

Perkebunan lada di Bangka Belitung tetap bertahan hingga kini. Perkebunan ini menjadi warisan penjajah yang masih berjaya.

Perkebunan ini menjadi salah satu produsen lada terbesar di Indonesia dan dunia. Perkebunan ini juga menjadi salah satu daya tarik wisata di Bangka Belitung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: