Simak Pelaku UMKM Fashion Hijab yang Sukses Modal Kecil, Kuncinya Konsistensi dan Komitmen

Ia juga mengatakan bahwa bisnis fashion hijab tidak hanya sekadar mencari keuntungan materi, tetapi juga memberikan manfaat sosial dan spiritual bagi masyarakat. 

Selain itu, ia juga selalu berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan dan mitra bisnisnya.

BACA JUGA:Pengaruh Bahasa Penjajah Belanda, Banyak Terapan Bahasa Belanda Melayu, Benarkah Demikian?

BACA JUGA:Pokir Dewan Mukomuko Makin Seru, Apa Benar Bernuansa Kepentingan Rakyat? Ini Tanggapan LSM Liputan dan LIRA

Rabbani adalah salah satu contoh UMKM fashion hijab yang berhasil menunjukkan bahwa bisnis ini mengikuti tren dan nilai zaman sekarang.

Dengan modal yang tidak terlalu besar alias kecil, kreativitas yang tinggi, dan strategi yang tepat, siapa saja bisa meraih kesuksesan di bidang fashion hijab.

Berikut ini adalah beberapa hal yang membuat UMKM fashion hijab tetap diminati oleh konsumen zaman sekarang:

-Menyediakan produk yang berkualitas dan sesuai dengan standar syar'i.

UMKM fashion hijab harus mampu menyediakan produk yang berkualitas dan sesuai dengan standar syar'i.

Produk yang berkualitas berarti memiliki bahan yang nyaman, jahitan yang rapi, warna yang tahan lama, dan desain yang menarik. Produk yang sesuai dengan standar syar'i berarti memiliki ukuran yang longgar, menutup aurat dengan sempurna, dan tidak meniru gaya non-muslim.

- Menyediakan produk yang variatif dan sesuai dengan tren.

UMKM fashion hijab harus mampu menyediakan produk yang variatif dan sesuai dengan tren. Produk yang variatif berarti memiliki pilihan model, warna, motif, dan ukuran yang beragam.

Produk yang sesuai dengan tren berarti memiliki gaya yang up to date, modis, dan elegan. UMKM fashion hijab harus selalu mengikuti perkembangan mode dunia tanpa meninggalkan identitas muslimah.

-Memanfaatkan media sosial untuk membangun brand awareness dan loyalitas konsumen.

UMKM fashion hijab harus memanfaatkan media sosial untuk membangun brand awareness dan loyalitas konsumen.

Sumber: