Jangan Salah Paham, Tembok Raksasa di Bawah Laut Papua Bukanlah Tembok Besar China atau Palung Mariana

Jangan Salah Paham, Tembok Raksasa di Bawah Laut Papua Bukanlah Tembok Besar China atau Palung Mariana

Jangan Salah Paham, Tembok Raksasa di Bawah Laut Papua Bukanlah Tembok Besar China atau Palung Mariana--

RADARMUKOMUKO.COM - Papua sebuah video yang menunjukkan adanya tembok raksasa di bawah laut Papua menjadi viral di media sosial belakangan ini. 

Video itu mengklaim bahwa tembok tersebut adalah peninggalan peradaban kuno atau Atlantis yang hilang,atau tembok besar China dan palung Mariana?

Ternyata, tembok raksasa yang berlokasi di sebelah utara laut pulau Papua itu bukanlah tembok buatan manusia, melainkan fenomena alam yang disebut sebagai patahan atau sesar.

Patahan adalah retakan atau celah pada permukaan bumi yang terjadi akibat pergerakan lempeng tektonik.

BACA JUGA:Pertempuran Surabaya Perlawanan Paling Sengit dan Berdarah, Pemicunya Karena Menurunkan Ini

BACA JUGA:Suku Penghasil Cowok Ganteng dan Juga Taat Beragama Beriman di Indonesia, Colon Suami Idaman

Menurut Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), video tersebut sudah ada dan beredar sejak tahun 2011 silam.

BRIN juga menjelaskan bahwa patahan tersebut memiliki panjang sekitar 110 kilometer dengan ketinggian 1.860 meter dan lebar 1.700 meter.

Patahan tersebut terbentuk karena adanya pergerakan lempeng Pasifik dan lempeng Indo-Australia yang saling bertabrakan.

BACA JUGA:Saat Jepang Habisi Ribuan Rakyat Dalam Peristiwa Mandor Berdarah, Begini Kronoligisnya

BACA JUGA:Suku Terkuat Indonesia Yang Hilang Secara Misterius, Ada Pendapat Mereka ke Pulau Ainu dan Pulau Jumono

Akibatnya, terjadi penurunan atau subsidensi pada bagian utara Papua, sehingga membentuk dinding atau tembok raksasa di bawah laut.

Patahan tersebut tidak berbahaya bagi masyarakat Papua, karena tidak berpotensi menimbulkan gempa atau tsunami.

Namun, patahan tersebut menjadi objek penelitian menarik bagi para ilmuwan, karena dapat memberikan informasi tentang sejarah geologi dan evolusi bumi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: