Kisah Mbah Jum Yang Bikin Bidadari Iri, Inspirator Sedekah Tingkat Tinggi

Kisah Mbah Jum Yang Bikin Bidadari Iri, Inspirator Sedekah Tingkat Tinggi

Kisah Mbah Jum Yang Bikin Bidadari Iri, Inspirator Sedekah Tingkat Tinggi--

BACA JUGA:Fakta Artis Terpopuler Era 50-an Titin Sumarni Yang Meninggal Dalam Kemiskinan, Dua Kali Menikah dan Bercerai

BACA JUGA:Kisah Titin Sumarni, Artis Digemari Soekarno yang Berakhir Menyedihkan dalam Kemalaratan

Lagi-lagi aku terdiam. Lurus menatap wajah keriputnya yang bersih.

Ternyata manusia yang datang dari peradaban kapitalis akan terkaget-kaget saat dihadapkan oleh peradaban sedekah tingkat tinggi macam ini.

Dimana di era kapitalis orang sekarat saja masih bisa dijadikan lahan bisnis. Jangankan bicara GRATIS dengan menggunakan kartu BPJS saja sudah membuat beberapa oknum medis sinis.

Mbah Jum tinggal bersama 5 orang cucunya. Sebenarnya yang cucu kandung mbah Jum hanya satu, yaitu yang paling besar usia 20 tahun (laki-laki), yang selalu mengantar dan menemani mbah Jum berjualan tempe dipasar.

4 orang cucunya yang lain itu adalah anak-anak yatim piatu dari tetangganya yang dulu rumahnya kebakaran.

Masing-masing mereka berumur 12 tahun (laki-laki), 10 tahun (laki-laki), 8 tahun (laki-laki) dan 7 tahun (perempuan).

Dikarenakan kondisinya yang tuna netra sejak lahir, membuat mbah Jum tidak bisa membaca dan menulis, namun ternyata ia hafal Al-Kitab. Halleluya…!!

Cucunya yang paling besar ternyata Katekese untuk anak-anak dikampung mereka.

Ke-4 orang cucu-cucu angkatnya ternyata semuanya sudah hapal Al-Kitab, bahkan 4 Pengarang Injil diantaranya sudah ada yang hafal … Matius, Markus, Lukas dan Yohanes termasuk perikop- perikop selanjutnya

“Kulo niki tiang ndusun. Mboten saget ningali nopo-nopo ket bayi. Puji Tuhan kersane Gusti Pangeran kulo diparingi berkah, saget apal Al-Kitab. Gusti Pangeran niku bener-bener adil kaleh kulo.”

(saya ini orang desa. Tidak bisa melihat apapun dari bayi. Puji Tuhan itu adalah kehendak Gusti Pangeran, saya diberi keberkahan, bisa hafal Al-Kitab. Gusti Pangeran itu benar-benar adil sama saya).

Kisah diatas bukan lah kisah seorang Ulama, imam, Suster ataupun Waliyullah.

Hanya kisah seorang perempuan biasa yang mampu membuat terpesona dan terharu seluruh alam semesta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: