Tradisi Titi yang Menyakitkan Suku Mentawai, Membuat Tato Tradisional Dengan Jarum Bambu

Tradisi Titi yang Menyakitkan Suku Mentawai, Membuat Tato Tradisional Dengan Jarum Bambu

Tradisi Titi yang Menyakitkan Suku Mentawai, Membuat Tato Tradisional Dengan Jarum Bambu--

Setelah itu, mereka harus menyembelih hewan kurban, seperti babi atau ayam, sebagai tanda penghormatan kepada leluhur dan roh halus. Kemudian, mereka baru bisa mulai melakukan tato di bawah pengawasan dukun.

Tradisi titi ini merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang sangat berharga dan langka. Sayangnya, tradisi ini mulai terancam punah karena pengaruh modernisasi dan globalisasi.

Banyak generasi muda suku Mentawai yang tidak tertarik untuk melakukan tato karena alasan estetika, kesehatan, atau agama.

Selain itu, banyak pula wisatawan asing yang datang ke Mentawai untuk melakukan tato dengan cara tradisional tanpa menghargai nilai-nilai budaya yang melekat di dalamnya.

BACA JUGA:Dulu Menjadi Penjajah, Kini Belanda Kekurangan Penjahat Hingga Puluhan Penjara Terpaksa Ditutup

Untuk itu, perlu ada upaya untuk melestarikan dan mengembangkan tradisi titi ini sebagai salah satu identitas suku Mentawai dan Indonesia pada umumnya.

Salah satu caranya adalah dengan memberikan edukasi dan apresiasi kepada masyarakat lokal maupun wisatawan tentang sejarah, makna, dan proses pembuatan tato tradisional khas Mentawai.

Selain itu, perlu juga ada perlindungan hukum dan regulasi yang mengatur tentang praktik tato tradisional ini agar tidak disalahgunakan atau dieksploitasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: