Enam Tradisi Unik dan Memukau Suku Madura, Perkelahian Gunakan Celurit Hingga Karaban Sapeh

Enam Tradisi Unik dan Memukau Suku Madura, Perkelahian Gunakan Celurit Hingga Karaban Sapeh

Tradisi Unik dan Memukau Suku Madura, Perkelahian Gunakan Celurit Hingga Karaban Sapeh--

Mengantar makanan pada tetangga dan orang-orang dekat serta masyarakat lainnya, biasa dilakukan oleh warga di berbagai daerah, terutama pada saat lebaran idul fitri.

Di Madura mengatar makanan sudah menjadi tradisi yang melekat, dimana tradisi ini disebut ter-ater. Mereka melakukannya bukan hanya saat Idul fitri, tetapi pada hari-hari tertentu lainnya. 

BACA JUGA:Tradisi Unik Goyang dan Tongkat Suku Madura, Tarian Oleh Wanita Sensual Penuh Manfaat

Uniknya lagi, ayam yang digunakan sebagai bahan memasak untuk dibagikan orang Madura akan disemblik sendiri. Orang Madura punya ciri khas memelihara ayam, itik, atau bebek di belakang rumah mereka. Ayam atau daging sapi menjadi salah dua lauk yang biasa dibagi-bagikan kepada tetangga.

Selain itu, ada masakan pendamping, seperti bihun kecap atau serundeng, yang ditata rapi bersama nasi putih. 

Toktok

Tradisi Toktok adalah kompetisi aduan sapi yang saling seruduk antara dua sapi yang berhadapan. Sapi yang diadu biasanya adalah sapi jantan. 

Kedua sapi akan beradu kekuatan hingga salah satu sapi kalah, menyerah, dan bahkan lari dari hadapan lawannya.

Aduan Toktok ini harus didampingi oleh orang yang ahli. Tidak sembarang orang bisa menjadi wasit Toktok, jika bukan ahlinya, dapat menambah resiko dan membahayakan orang di sekitar bahkan berakibat fatal.

Upacara Rokat atau Petik Laut

Tradisi Rokat atau petik laut juga sering disebut dengan Rokat Tase. Tradisi ini merupakan ungkapan rasa syukur atas karunia serta nikmat yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

BACA JUGA:6 Tradisi Suku Madura Yang Tersohor, Karaban Sapi Hingga Petir Laut

Selain itu, tradisi ini juga dipercaya dapat amemberikan keselamatan serta kelancaran rezeki.

Keraban Sapeh

Tradisi ini sangat terkenal, yaitu karapan Sapi adalah tradisi masyarakat Madura yang digelar setiap tahun pada bulan Agustus atau September, dan akan dilombakan lagi pada final di akhir bulan September atau Oktober. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: