Bagaimana Robert Ballard Menemukan Titanic dengan Robot dan Kapal Selam

Ballard kemudian melakukan 11 kali penyelaman ke lokasi dengan kapal selam. 

Dia mengungkapkan kapal itu terbelah jadi dua, tapi banyak bagiannya yang secara mengejutkan terpelihara dengan baik. 

BACA JUGA:Mengungkap Misteri di Balik Asal Mula Pembuatan Kapal Titanic, Sang Raksasa Laut yang Tenggelam

Ahli kelautan menemukan ratusan ribu keping puing dalam radius dua mil persegi di sekitar kapal.

Salah satu kenangan yang paling menghantui Ballard adalah ketika ia melihat sepatu-sepatu yang tersebar di dasar laut.

Ia menyadari bahwa sepatu-sepatu itu adalah milik korban-korban Titanic yang tubuhnya telah hancur oleh bakteri dan tekanan air.

"Saya tidak pernah melihat mayat manusia. Tapi saya melihat sepatu mereka. 

BACA JUGA:Dari 2.200 Penumpang dan Awak Titanic, Hanya 200 Mayat yang Dikuburkan di Darat. Lalu, Kemana Sisanya?

Sepatu-sepatu itu berada di samping satu sama lain seperti pasangan yang sedang berjalan-jalan," kata Ballard.

Ballard menyuarakan penentangan terhadap upaya menyelamatkan artefak dari kapal. 

Ia menganggap bangkai kapal Titanic terlalu rapuh untuk diangkat dan dilindungi di bawah konvensi UNESCO.

"Tidak ada cahaya di kedalaman ini dan hanya sedikit kehidupan yang dapat ditemukan. 

Ini adalah tempat tenang dan damai, lokasi yang pas untuk sisa-sisa tragedi laut terbesar ini untuk beristirahat. Selamanya semoga tetap seperti itu," cetusnya.*

Sumber: