Kisah Sombong Thomas Andrews Tengelam Bersama Titanic , Serta Nasib Gunung Es Dalam Buku Thomas Towson

Kisah Sombong Thomas Andrews Tengelam Bersama Titanic , Serta Nasib Gunung Es Dalam Buku Thomas Towson

Kisah Sombong Thomas Andrews Tengelam Bersama Titanic , Serta Nasib Gunung Es Dalam Buku Thomas Towson--

Namun, seorang penulis bernama Thomas Towson dalam bukunya berjudul Pratical Information on The Deviation of The Conpass, mengatakan bahwa Gunung es jauh berbeda dengan batuan yang terbentuk selama ribuan tahun.

Hanya saja Gunung es terkadang memiliki massa yang sama dengan bebebatuan sehingga dapat memungkinkan menghancurkan benda yang menghantamnya.

Diketahui, sejumlah gunung es yang begitu ekstrim bergerak ke arah Selatan melalui selat Timur Grand Bangka di timur Newfoundland setiap tahun.

Pada tahun 1912, para penjaga pantai Amerika Serikat menduduki daerah tersebut sebagai ‘Gang Gunung Es’.

Diperkirakan, Gunung Es yang ditabrak oleh Titanic terombang-ambing selama kurang lebih tiga (3) tahun pasca kejadian.

BACA JUGA:Menurut Ahli, Harta Karun Titanic Emas dan Perak Masih Terjaga Keindahannya di Dasar Laut, Ini Alasannya

Gunung Es tersebut melakukan perjalanan dari utara menuju ke selatan memghabiskan waktu musim panas untuk menjauh dari kutub utara.

Sebagian besar gunung es akan mencair dalam beberapa tahun setelah mereka mengambang di laut.

Namun, hanya ada sekitar 1 persen dari Gunung es yang mampu bertahan di zona gurun di laut lepas (daerah laut tropis).

Gunung Es yang ditabrak oleh Titanic kemungkinan merupakan gunung es yang termasuk dalam golongan 1 persen tersebut.

BACA JUGA:Ternyata Tenggelamnya Kapal Titanic Sudah Diramal! Dibuktikan dengan Kisah Horor Ini

Gunung es tersebut tetap ada bahkan setelah bertahun-tahun tragedi na’as yang menenggelamkan lebih dari 1500 orang tersebut.

Namun, setelah memasuki tahun ketiga, massa dari es tersebut kemungkinan berkurang dan hanya memiliki waktu satu minggu untuk dapat bertahan.

Gunung es tersebut, akan menjadi semakin kecil semakin kecil saat mengarungi air yang lebih hangat.

Gunung es tersebut diperkirakan mencair dari bawah sehingga membuat gunung es tersebut semakin berat di bagian atas permukaan dan akhirnya terbalik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: