Pantas Banyak Korban, Suhu Air di Lokasi Titanic Bisa Beku Dalam Hitungan Menit, Ini Faktornya

Pantas Banyak Korban, Suhu Air di Lokasi Titanic Bisa Beku Dalam Hitungan Menit, Ini Faktornya

Pantas Banyak Korban, Suhu Air di Lokasi Titanic Bisa Beku Dalam Hitungan Menit, Ini Faktornya--

RADARMUKOMUKO.COM - Sudah lebih dari 100 tahun sejak kapal penumpang super RMS Titanic menabrak gunung es dan tenggelam di Samudra Atlantik Utara, membawa sekitar 1.500 jiwa bersamanya. 

Namun, hingga kini masih banyak misteri yang menyelimuti bencana maritim terbesar dalam sejarah itu, salah satunya adalah mengapa suhu air di tempat Titanic tenggelam sangat dingin, bahkan mencapai minus.

Menurut Wikipedia, Titanic tenggelam pada tanggal 15 April 1912 di koordinat 41°43′55″N 49°56′45″W, sekitar 640 kilometer sebelah tenggara Pulau Newfoundland, Kanada. 

Pada saat itu, suhu air di lokasi tersebut diperkirakan sekitar -2°C hingga 0°C, jauh lebih dingin dari suhu rata-rata Samudra Atlantik Utara pada bulan April yang berkisar antara 8°C hingga 10°C².

BACA JUGA:Jangan Salah, Ombak Laut Juga Punya Andil dalam Tenggelamnya Titanic

Ada beberapa faktor yang menyebabkan suhu air di tempat Titanic tenggelam sangat rendah, antara lain:

- Adanya arus laut dingin yang berasal dari Kutub Utara. 

Arus ini disebut sebagai Arus Labrador, yang mengalir dari Teluk Labrador menuju selatan sepanjang pantai timur Kanada dan Amerika Serikat. 

Arus ini membawa air dingin dan garam yang berat ke arah selatan, sehingga menurunkan suhu permukaan laut di sekitarnya³.

- Adanya gunung es yang mengapung di Samudra Atlantik Utara. 

Gunung es ini berasal dari patahan gletser di Greenland, yang kemudian terbawa oleh arus dan angin ke arah selatan. 

Gunung es ini memiliki suhu jauh lebih rendah dari air laut, sehingga dapat menurunkan suhu air di sekitarnya. Salah satu gunung es inilah yang ditabrak oleh Titanic pada malam 14 April 1912.

- Adanya perbedaan tekanan udara antara daratan dan lautan. 

Pada saat Titanic tenggelam, tekanan udara di daratan lebih tinggi dari tekanan udara di lautan, sehingga menimbulkan angin kencang dari darat ke laut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: