Tiga Tentara Jepang Ikut Membela Indonesia, Ahli Strategi Hingga Merakit Bom

Tiga Tentara Jepang Ikut Membela Indonesia, Ahli Strategi Hingga Merakit Bom

Tiga Tentara Jepang Ikut Membela Indonesia, Ahli Strategi Hingga Merakit Bom-Dok-

RADARMUKOMUKO.COM - Masahiro Aoki, Hasegawa dan Tanagawa adalah tiga tentara Jepang yang hadir di Indonesia saat perang melawan agresi militer Belanda. Tanagawa sebenarnya berasal dari Korea dengan nama koreanya Yang Chil Seong yang kemudian menjadi tentara Jepang.

Ketiganya ikut berjuang bersama rakyat Indonesia menghalau tentara Belanda pada agresi militer Belanda kedua tahun 1948. Bahkan Ketiganya dimakamkan di tempat yang sama yaitu di Taman Makam Pahlawan Garut yang ada di Kampung Tenjolaya Kelurahan Jayawaras Kecamatan Tarogong Kidul.

BACA JUGA:Sejarah 7 Pejuang Asing Yang Membela Indonesia, Nasibnya Begini

Pada akhirnua, Yang Chil-seong mengganti namanya menjadi Komarudin, Masahiro Aoki menjadi Abubakar, dan Hasegawa menjadi Usman.

Selain tiga orang ini, juga banyak tentara Jepang lain yang akhirnya turut membela Indonesia membela Belanda. Melansir dari Liputan6, data Yayasan Warga Persahabatan mencatat, ada 903 orang tentara Jepang memilih membela Indonesia. 

BACA JUGA:Kisah Senjata Bambu Runcing, Didoakan Kiai Sebelum Digunakan, Bikin Belanda Ketakutan

Dari jumlah itu, 243 orang gugur dalam pertempuran, 228 lainnya dinyatakan hilang dan 324 orang akhirnya memilih Indonesia sebagai tanah air baru.

Yang Chil-seong atau Komarudin mulanya ditugaskan di Bandung untuk menjaga tawanan tentara sekutu pada 1942. Saat itu Indonesia dan Korea sama-sama dijajah oleh Jepang.

Saat Indonesia merdeka, Komarudin tetap memilih tinggal. Ia bahkan ikut bergabung dengan tentara Indonesia dan berperang secara gerilya ketika Belanda kembali datang.

BACA JUGA:Kisah Tentara Belanda Yang Membelot dan Berjuang Membela Indonesia

Satu di antara kisah heroik dari ketiganya yakni saat mencegah kedatangan Belanda masuk ke Garut. Abubakar dan Usman menyusun strategi untuk menutup jalan.

Langkahnya yakni dengan membom Jembatan PTG atau kini dikenal sebagai Jembatan Jalan Perintis Kemerdekaan yang jaraknya tak jauh dari Lapang Merdeka (Kerkop).

Sosok Masahiro Aoki menjadi Abubakar adalah ahli strategi. Komarudin ahli membuat bom yang digunakan untuk merusak jembatan tersebut. Hasilnya tentara Belanda tak bisa masuk ke Garut dan bisa dihalau pasukan Pangeran Papak.

BACA JUGA:Sejarah Perang Kemang atau Belasting, Perlawanan Rakyat Sumatera Barat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: