Suku Karo, Berhias Kapur dan Menyayat Tubuh Sebanyak Mungkin
Suku Karo, Berhias Kapur dan Menyayat Tubuh Sebanyak Mungkin-Istimewa-
"Rambut mereka biasanya dicampur dengan cairan alamiah berwarna merah dan dipotong dengan gaya mangku, sementara itu, kaum pria menutupi wajah dan tubuhnya dengan kapur putih dicampur dengan lemak untuk merayakan hari penting.
BACA JUGA:Mengenal Suku Dogon, Manusia Bertopeng Misterius
BACA JUGA:Suku Trobriander, Anak Umur 6 Hingga 12 Tahun Sudah Diharuskan Hubungan Badan
Mereka pun menjadi daya tarik untuk turis yang sedang menjelajahi Ethiopia. Suku Karo terkenal dengan tarian-tarian adatnya dan kebiasaan mengecat badan berwarna putih.
Ternyata selain itu, Suku Karo juga mempraktekkan tradisi terbilang mengerikan, yaitu kebiasaan menyayat bagian tubuh.
Dengan menggunakan pisau, tradisi menyayat tubuh dilakukan oleh para pria dan wanita muda Suku Karo. Caranya dengan menyayat atau bisa disebut juga memotong kulit dengan pisau yang tajam sehingga membentuk suatu bekas luka.
Bukan cuma satu dua saja, tapi jumlah sayatannya bisa puluhan. Bisa di punggung, perut dan juga tangan.
Bagi pria, menyayat diri dengan pisau adalah lambang kejantanan dan dewasa. Jumlah sayatan pisau pun menggambarkan, sudah berapa jumlah musuh yang telah mereka bunuh.
Makin banyak sayatannya, maka makin jumawalah para pria Suku Karo.
BACA JUGA:Suku Mangaia, Gadis Dianjurkan Punya Banyak Pasangan Terutama Pria Usia 13 Tahun
Untuk para wanita Suku Karo, menyayat diri adalah suatu proses kecantikan. Makin banyak jumlah sayatan, maka makin dianggap terlihat cantik dan seksi. Biasanya, para wanita menyayat di bagian perut dan bahu.
Ketika hendak beranjak dewasa, dalam proses menyayat tubuh, si wanita akan ditemani oleh kepala suku dan orang tuanya.
Badan mereka terlentang di depan rumah dan disaksikan oleh orang lain. Sang kepala suku yang ditunjuk atau bisa juga sang ayahnya, melakukan penyayatan di sekitar tubuh.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: