Suku Aghori, Tinggal di Dekat Kuburan Tua dan Tak Pernah Potong Rambut
Suku Aghori, Dinggal di Dekat Kuburan Tua dan Tak Pernah Potong Rambut--
Namun, ada beberapa bagian tubuh yang tidak bisa dimakan dan akan dijadikan peralatan untuk ritual atau aksesoris. Salah satu contohnya adalah tengkorak yang dijadikan wadah air.
BACA JUGA:Fakta Unik Suku Punan Batu Yang Mirip dengan Suku Kubu
Pada saat melakukan ritual, pemimpin Sekte Aghori akan meminum alkohol dan mengisap ganja. Kegiatan tersebut dilakukan untuk mencapai tingkat pendekatan dengan Dewa dan akan memutus diri dengan dunia.
Warna putih pada kulit penganut Aghori bukan bedak atau tepung, melainkan Abu jenazah yang telah dikremasi. Menurut penganut Aghori dengan menaburkan abu jenazah ke badan mereka, mereka akan terhindar dari penyakit dan akan dilindungi oleh Dewa Siwa.
Aghori Sadhus percaya bahwa berhubungan di tengah-tengah mayat dapat memunculkan kekuatan supranatural khusus.
BACA JUGA:Mengenal Penduduk Suku Cia Cia yang Menggunakan Bahasa Korea
Di saat yang sama, ada suara pukulan keras genderang drum dan suara-suara mantera yang dilantunkan dengan begitu kerasnya.
Dalam melakukan hal itu, pihak wanita tidak boleh dipaksakan (keinginan sendiri) dan harus dalam keadaan sedang menstruasi.
Katanya, Sekte Aghori tidak pernah membenci seseorang maupun sesuatu. Aghori menganggap semua hal yang ada di dunia setara.
Maka dari itu mereka tidak pernah membedakan daging hewan dan manusia. Bahkan penganut sekte Aghori ini tidak suka mencari masalah.
BACA JUGA:Fakta Unik Suku Punan Batu Yang Mirip dengan Suku Kubu
Sekarang keberadaan penganut Aghori yang asli sudah mulai berkurang, karena banyaknya masyarakat yang berdandan layaknya penganut Aghori untuk menarik minat turis dan mendapatkan uang dari hal tersebut.
Padahal penganut Aghori yang asli tidak tertarik dengan uang.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: