Suku Zulu, Wajib Tes Keperawanan Gunakan Buluh, Jika Gagal akan Terancam

Suku Zulu, Wajib Tes Keperawanan Gunakan Buluh, Jika Gagal akan Terancam

Suku Zulu, Wajib Tes Keperawanan Gunakan Buluh, Jika Gagal akan Terancam--

BACA JUGA:Anggota Bawaslu Jabat Ketua KPU Mukomuko, Tiga Wajah Baru

Suku Zulu awalnya adalah klan kecil yang didirikan pada tahun 1709 oleh Zulu kaNtombhela. Dalam bahasa Zulu yang disebut isiZulu, zulu artinya surga atau langit. 

Saat itu, klan Zulu hidup berdampingan di wilayah utara Provinsi KwaZulu-Natal dengan keturunan suku Nguni, yang bermigrasi ke wilayah pantai timur Afrika sejak sekitar tahun 800.

BACA JUGA:Gadis Suku Baduy Harus Pergi dari Baduy Selamanya Jika Menikahi Orang Luar

Zulu berkembang menjadi suku yang besar ketika diperintah oleh Shaka Zulu. Shaka adalah anak haram dari kepala suku Zulu bernama Senzangakona yang lahir pada 1787.

Meski dipaksa hidup dalam pengasingan bersama sang ibu, Shaka tumbuh menjadi sosok petarung hebat. Setelah Senzangakona meninggal, saka mengklaim posisi kepala suku dan mendirikan Kerajaan Zulu.

Raja Shaka dikenal sebagai ksatria hebat yang memprakarsai reformasi militer, sosial, budaya dan politik, untuk membentuk Kerajaan Zulu yang terorganisasi dan diprediksi. 

BACA JUGA:Kecantikan Wanita Suku Dayak Mempesona, Jika Kepicut Takkan Dilepas

Sebagai pemimpin militer yang hebat, Raja Shaka membangun angkatan perang yang paling ditakuti di wilayah Afrika Selatan. Ia juga mengidentifikasi klan-klan yang dikalahkan ke dalam Zulu, sehingga menjadi suku yang besar. 

Raja Shaka tewas di tangan saudara tirinya yang menginginkan kekuasaannya. Sejak itu, kepemimpinan suku Zulu berada diketurunan saudar tiri Raja Shaka.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: