Alasan Tiga Suku Ini Bermata Biru, Sindrom Waardenburg dan Faktor Keturunan
Alasan Tiga Suku Ini Bermata Biru, Sindrom Waardenburg dan Faktor Keturunan--
Suku Lingon
Lingon adalah sebuah suku pedalaman yang mendiami Halmahera, Provinsi Maluku Utara, Indonesia.
Suku ini dikenal karena memiliki ciri fisik ras Kaukasoid yakni berkulit putih, berambut pirang, dan bermata biru, berbeda dengan suku-suku bangsa di Indonesia lainnya yang umumnya memiliki ciri fisik berkulit coklat, bermata coklat kehitaman dan berambut hitam.
Lantaran memiliki ciri fisik ala orang bule, maka nggak heran juga kalau orang-orang Lingon itu sangat cantik dan ganteng.
Menurut cerita masyarakat, orang-orang Lingon memang seperti itu.
BACA JUGA:5 Suku Asli Kalimantan Selatan, Semangat Kemaritiman Juga Suku Asal Wanita Cantik
Sayangnya, masyarakat Lingon sendiri seperti tidak menyadari kelebihannya itu. Menurut cerita lagi, katanya gara-gara kecantikan luar biasa gadis-gadis Lingon, mereka pernah diculik suku lain untuk dijadikan istri.
Ada kabar yang mengatakan mereka sudah punah, tapi ada yang bilang juga suku Lingon sengaja menjauh agar tidak diusik.
Desa Lamno Aceh
Bagi yang ingin melihat bule, tidak perlu jauh-jauh terbang ke Eropa. Cukup datang saja ke kampung bule di Provinsi Aceh, untuk melihat atau bercengkrama dengan bule. Kampung bule ini berada di Desa Lamno, Kecamatan Jaya, Aceh Jaya, Aceh. Desa Lamno merupakan salah satu desa unik di Indonesia.
Masyarakat Desa Lamno dikenal memiliki ciri fisik seperti orang Eropa dan berbeda dengan warga Aceh kebanyakan. Masyarakat Desa Lamno memiliki postur tubuh tinggi, berkulit putih, hidung mancung, dan mata biru seperti ras Kaukasia.
BACA JUGA:Alasan Suku Kubu Lari ke Hutan, Ogah Menyerah Pada Belanda dan Pantang Dunia Terang
Kabarnya hal ini berawal dari banyaknya orang Portugis yang berdagang di Aceh dan menikahi penduduk asli hingga memiliki keturunan. Namun, bencana tsunami tahun 2004 silam hampir membuat punah masyarakat keturunan Portugis di Desa Lamno.
Demikian informasi singkatnya, semoga bisa menambah pengetahuan terkait suku di Indonesia dan menghibur.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: