Logam Tanah Jarang Harta Karun RI, Bikin Eropa Ingin Lepas dari China
logam tanah jarang-Radar Mumuko-net
RADARMUKOMUKO.COM - Logam Tanah Jarang (LTJ) dunia masih dikuasai oleh China. Bahkan China rerupakan salah satu negara penghasil rare earth terbesar menguasai 80 persen pasar dunia dan menyuplai 95 persen pasokan Eropa.
Ternyata harta karun bernama rare earth atau Logam Tanah Jarang ini juga ada di Indonesia. Kabar ini membuat eropa geger.
Sebab Logam Tanah Jarang sangatlah langka dan tidak umum, hanya sedikit negara di dunia yang memiliki sumber kekayaan alam rare earth.
Kabar ini setidaknya ini menjadi angin segar untuk mereka agar bisa pelan-pelan melepas ketergantungan dengan China.
BACA JUGA:Indonesia – Malaysia Sepakat Perkuat Kerjasama Sektor Komoditas Sawit
Sebenarnya Eropa juga sempat dibuat geger atas penemuan Logam Tanah Jarang rare earth di Negara Swedia.
Sebuah perusahaan tambang Swedia LKAB membuat pengumuman Januari 2023 lalu bahwa mereka baru saja menemukan kandungan mineral tanah jarang di bagian utara Swedia.
Dilansir dari jambiekspres.disway.id yang mengutip dari buku “Potensi LTJ di Indonesia” yang dikeluarkan Kementerian ESDM tahun 2019, secara historis sebenarnya Indonesia sudah melakukan penyelidikan Logam Tanah Jarang ini setidaknya berdasarkan laporan penyelidikan yang tersedia sejak tahun 1991.
Pada tahun 1990-an PSDMBP yang pada waktu itu masih bernama Direktorat Sumber Daya Mineral, membentuk Seksi Logam Ringan dan Logam Langka untuk melakukan berbagai inventarisasi data sekunder dan penyelidikan tentang LTJ.
BACA JUGA:Irjen Teddy Minahasa Dipecat, Begini Respon Kompolnas
BACA JUGA:Pengendalian Hama Sawit Pola EWS Dinilai Tepat dan Hemat
Berdasarkan hasil kegiatan studi literatur keterdapatan LTJ dari berbagai laporan terdahulu tersusun peta keterdapatan LTJ Indonesia yang menjadi salah satu acuan untuk melakukan kegiatan penyelidikan.
Bagaimana hasilnya? Ternyata banyak indikasi di Sumatera dan Bangka Belitung dan juga indikasi berupa zirkon di Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: