Sawit Sebagai Tanaman Hutan Akan Mengancam Lingkungan Hidup Manusia, Mengapa?
Aktivitas petani sawit yang sedang memuat buah kelapa sawit ke mobil pick untuk langsung dibawa ke pengepul-IST-
RADARMUKOMUKO.COM – Usaha Kelapa Sawit merupakan tanaman hutan yang digagas oleh Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Universitas IPB dan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) kemungkinan akan terbantahkan.
Melalui Siaran Pers Nomor : SP, 032/HUMAS/PPIP/HMS,3/02/2022 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menegaskan bahwa sawit tidak akan bisa menjadi tanaman hutan.
BACA JUGA:3 Fakta Unik Tentang Minyak Kelapa Sawit Yang Wajib Kamu Tahu
Deputi Perkumpulan Elang, Jay Jasmi mengatakan pemerintah melakukan penolakan atas wacana sawit menjadi tanaman hutan ini merupakan upaya yang positif guna memperbaiki tata kelola sumber daya alam oleh pemerintah.
Hal tersebut termasuk dalam pemulihan hutan serta lingkungan hidup yang lebih bermanfaat bagi ekosistem serta para petani kelapa sawit.
Menjadikan kelapa sawit sebagai tanaman hutan Akan lebih pada kepentingan korporasi yang selama ini mengambil keuntungan besar dari industri sawit dan tutup resiko kerugian petani, Lingkungan dan Negara.
“Ini modus untuk memutihkan kesalahan-kesalahan yang sudah dilakukan dalam kawasan hutan dan meingkatkan ekspansi kebun sawit di kawasan hutan,” kata Jay Jasmi.
BACA JUGA:Uni Eropa Memblokir Seluruh Produk Sawit dan Kopi, Kenapa?
BACA JUGA:Petunjuk Budidaya Kelapa Sawit, Sudah Terbukti Hasilnya
Perkumpulan Elang secara konsisten akan selalu menolak Sawit Sebagai tanaman hutan selain dapat menyebabkan kerusakan ekosistem keanekaragaman hutan alam dan rawa Gambut dan juga tanaman sawit tak bisa menggantikan fungsi hutan untuk menyimpan air serta mengatur tata kelola air daerah aliran sungai.
“Sawit sama sekali tidak menjadi kondisi ekosistem yang sama dengan hutan. Malah sawit membutuhkan banyak sekali air jadi malah bikin tanah kering sehingga menyebabkan kebakaran hutan dan lahan,” tambah Jay.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: