Sungguh Miris, Kisah Seorang Ibu yang Melahirkan Anak Kembar Beda Hari Beda Provinsi di Rejang Lebong

Sungguh Miris, Kisah Seorang Ibu yang Melahirkan Anak Kembar Beda Hari Beda Provinsi di Rejang Lebong

Melahirkan bayi kembar di waktu dan provinsi yang berbeda-Istimewa-Berbagai Sumber

RADARMUKOMUKO.COM - Beberapa waktu lalu tengah viral seorang ibu yang melahirkan anak kembarnya di waktu dan provinsi yang berbeda.

Kisah tersebut berasal dari Sardama dan Erah, sepasang suami istri yang berasal dari Trans Bukit Merbau, Desa bukit Batu, Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong.

BACA JUGA:Cara Membuat Sticker WhatsApp Lucu Cuma Pakai Canva Biar Chattingan Makin Seru!

Baik kembar tersebut lahir dengan berbeda jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan dengan kondisi yang sehat.

Berbeda dengan kelahiran anak kembar pada umumnya, anak dari pasangan ini ternyata memiliki jarak yang cukup jauh bahkan harus lahir di beda provinsi.

Anak kembar pertama jenis kelamin laki laki, lahir pada tanggal Senin, 8 Mei 2023 pukul 01.30 WIB di Trans Bukit Merbau Desa Bukit Batu Kecamatan Padang Ulak Tanding, kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.

BACA JUGA:Mengenal Suku Anak Dalam Atau Suku Kubu, Penghuni Taman Nasional Bukit Duabelas

Kerabat Erah, yakni Aan Rahmawan (34) menceritakan bahwa Setelah melahirkan anak laki-laki yang dibantu dengan dukun beranak, Erah masih merasakan sakit pada perutnya.

“Saat bayi oertama lahir, keluarga kaget karena dia masih merasakan sakit dan perutnya masih besar, setelah dicek ternyata ia mengandung anak kembar,” kata Aan.

Melihat kondisi tersebut, Sang suami Sardana pun langsung meminta bantuan kepada bidan di desa Bukit Batu.

Namun sayangnya, dikarenakan kondisi saat itu tengah malam dan jarak menuju Desa Bukit Batu sejauh 6 km dan jalannya yang rusak parah, membuat bidan desa tidak bisa datang.

BACA JUGA:BSI: Data & Dana Aman, Nasabah dapat Bertransaksi secara Aman

Setelah menunggu hingga pagi hari, warga merasa khawatir akan keselamatan Sang ibu dan anak, terlebih lagi bayang telah lahir lebih dahulu belum diputus ari-arinya.

Akhirnya setelah melakukan disukusi, para warga sepakat membawa ketiganya menggunakan Tandu darurat untuk menuju ke layanan kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: