Rela Menentang Maut, Warga Nekat Lewati Jembatan Gantung Pondok Lunang

Rela Menentang Maut, Warga Nekat Lewati Jembatan Gantung Pondok Lunang

Rela Menentang Maut, Warga Nekat Lewati Jembatan Gantung Pondok Lunang--

AIR DIKIT, RADARMUKOMUKO.COMJembatan gantung di Desa Pondok Lunang, Kecamatan Air Dikit, ambruk pada Bulan Februari 2022 lalu. 

Sudah 14 bulan, hingga memasuki pertengahan tahun 2023, belum ada tanda-tanda jembatan gantung akan dibangun kembali oleh pemerintah.

Sementara, kebutuhan masyarakat atas jembatan ini sangat tinggi. Karena ekonomi warga Desa Pondok Lunang bergantung lahan perkebunan yang berada di dekat jembatan. Demi menghidupi dan memenuhi kebutuhan keluarga,warga rela mempertaruhkan keselamatan jiwanya, demi mendapatkan akses yang lebih dekat saat pergi ke kebun.

Abdul Muis, merupakan pemilik kebun tempat jembatan berada. Saat berada di kebun, terutama pagi hari, sering melihat warga melintas di jembatan. Dalam beberapa kesempatan, Muis mengabadikan momen tersebut menggunakan kamera hand phon.

Sambil merekam, ia berseru ‘’Hati-hati’’. Hasil rekaman tersebut, diunggah melalui akun facebook. Hanya sebatas itulah yang bisa dilakukan.

‘’Mau melarang orang melewati jembatan nggak mungkin. Mereka sudah tahu itu bahaya, terpaksa dilakukan juga,’’ ujar Muis.

BACA JUGA:Sopir Truk Tewas Terjempit, Ini Kronologis Laka Maut di Putri Hijau

Dikatakan Muis, selang beberapa waktu setelah jembatan ambruk, ada warga yang membuat ponton. Fungsinya untuk membantu warga menyeberangi sungai. Membuat ponton pakai biaya, mengoperasikannya butuh tenaga.

Oleh karena itu, perlu uang jasa, bagi warga yang menggunakan ponton. Sekali, dua kali, mungkin tidak masalah. Kalau setiap hari pergi ke kebun, warga berpikir dua kali untuk selalu memanfaatkan jasa ponton.

‘’Kebun saya ada juga di seberang. Kalau nggak salah, saya dua kali, pakai jasa ponton saat mau pergi ke kebun. Sudah itu nggak pernah lagi,’’ tambah Muis.

Abdul Muis, yang merupakan mantan Kades Air Kasai, juga mengatakan, pada 2022, ada perusahaan yang berencana membuat jembatan darurat. Yakni PT. Agro Muko. Sudah dilakukan pengukuran dan kajian di lapangan. Waktu terus berjalan, tapi perbaikan tidak kunjung dilakukan. 

‘’Kebetulan saya ketemu lagi dengan orang Agro (PT. Agro Muko, red). Saya tanya, kenapa tidak dilakukan perbaikan, jawabnya, tidak diizinkan pemerintah,’’ cerita Muis. 

Kasi Ekonomi dan Pembangunan (Ekobang) Kecamatan Air Dikit, Eko Mudianto, perbaikan jembatan ini sangat mendesak. Ratusan kebun sawit ada di seberang sungai. Sebagian milik warga Kecamatan Air Dikit. Mulai Desa Air Dikit, Pondok Lunang, Dusun Baru V Koto, hingga Sari bulan, bahkan Sari Makmur.

BACA JUGA:Keutamaan Hari Jum’at Serta Ancaman Alllah dan Rasulnya Bagi Yang Minggalkan Nya, Kecuali Hal Ini!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: