Psikolog Sebut Pertanyaan “Kapan Nikah” Merupakan Bentuk Kepedulian
Bingung Jawab Apa Pas Ditanya “Kapan Nikah” Waktu Kumpul Lebaran? Jawab Saja Begini!-Ilustrasi-pexels
RADARMUKOMUKO.COM - Bagi beberapa orang mungkin merasa tidak nyaman jika diberikan pertanyaan ‘kapan nikah’.
Terutama pertanyaan ini terus-terusan muncul dan selalu ditanyakan oleh hampir semua orang disaat berkumpul terlebih pada suasana lebaran kali ini.
Walupun terbilang sensitif dan sangat tidak nyaman bagi beberapa orang, namun para psikolog mengungkapkan pertanyaan tersebut merupakan sapah satu bentuk kepedulian.
Ia adalah seorang Psikolog bernama Veronica Adsela , Mpsi dari Ohana Space yang mengungkapkan pernyataan tersebut.
Ia berpendapat bahwa pertanyaan-pertanyaan seperti pertanyaan ‘kapan menikah’ merupakan semacam pertanyaan yang bisa jadi merupakan bentuk dari niat baik si penanya.
Selain itu, pertanyaan-pertanyaan sejenis di tanyakn oleh si penanya sebagai bentuk kepedulian dan bentuk perhatian seseorang terhadap kerabatnya.
BACA JUGA:3 Mahluk Allah Ini, Menangis Berpisah dengan Romadhan
Biasanya, tolak ukur dari kebahagiaan secara normatif adalah ketika seseorang sudah mempunyai pasangan menikah.
Maka dari itu, pertanyaan ‘kapan menikah’ sering dijadikan pertanyaan karena si penanya sudah beranggapan bahwa mereka yang ditanya sudah dewasa.
Meski begitu, apabila pertanyaan tersebut tidak membuatmu nyaman, Veronika memberikan beberapa tips untuk menjawab pertanyaan tersebut.
BACA JUGA:Pejabat Mukomuko Diberi Kelonggaran Gunakan Mobnas Selama Libur Lebaran
Diantaranya adalah apabila kamu ditanya ‘kapan menikah’ dan itu tidak membuatmu nyaman, maka kamu bisa menjawabnya dengan bahasa yang sopan dan lembut.
Kemudian, berikan jawaban yang logis dan jawab bahwa kamu masih ingin mengejar target yang belum kamu wujudkan dalam hidupmu."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: