Camat Soroti Program Ketahanan Pangan

Camat Soroti Program Ketahanan Pangan

KETAHANAN PANGAN: Camat Penarik, Syafriadi, cek lokasi tanaman porang program ketahanan pangan Desa Marga Mukti. --

PENARIK, RADARMUKOMUKO.com – Program ketahanan pangan hewani dan hayati Dana Desa (DD) 20 persen, menjadi perhatian serius Camat Penarik, Syafriadi, SKM, M.Kes.

Ketika melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev), Senin (25/7) hingga Rabu (3/8) camat selalu menyampaikan mekanisme menjalankan program ini. Pasalnya realisasi program ini sangat rawan.

Kejelasan kelompok penerima bantuan, menjadi hal yang wajib dipenuhi. Mulai dari nama kelompok, struktur kepengurusan, foto kopi KTP anggota hingga proposal pengajuan bantuan. 

‘’Program ketahanan pangan ini sangat rawan. Kelompok penerima bantuan harus jelas. Foto kopi KTP anggota harus ada,’’ tegas Syafriadi.

Disampaikan camat, di Kecamatan Penarik, realisasi program ketahanan pangan ini bervariasi. Ada yang pengembangan sapi dan kambing. Ada juga yang penggemukan sapi dan budi daya ikan. Sebagian besar desa memilih pembelian bibit tanaman buah-buahan dan sayur-mayur. Misalnya bibit alpukat, durian, hingga bibit porang. 

‘’Ada juga desa yang belum merealisasikan program ketahanan pangan, karena menunggu APBDes perubahan,’’ tambah Syafriadi.

Masih Syafriadi, berdasarkan temuan saat Monev, ada beberapa desa yang harus memperbaiki dokumen realisasi program ini.

Selain kelengkapan berkas kelompok penerima, juga terkait dokumen kerja sama dengan pihak ketiga, selaku penyedia barang.

Hal ini merupakan bagian dari tugas pihak kecamatan, sebagai bentuk pendampingan dan bimbingan. Selain disalurkan kepada kelompok, penerima program ketahanan ini juga dibagikan kepada seluruh warga.

Sebagaimana yang dilakukan oleh pemerintah Desa Bukit Makmur dan Sumber Mulyo. Pemdes Bukit Makmur, membagikan 482 bibit alpukat kepada seluruh warga. Sedangkan Pemdes Sumber Mulyo, membagikan bibit buah naga kepada seluruh warganya.

Kades Sendang Mulya, Noor Ali, mengatakan, program ketahanan pangan berupa bibit buah-buahan. Hal itu sesuai dengan usulan masyarakat serta sesuai dengan kondisi desa.

Pertimbangan lain, bibit ini sekali tanam, hasilnya bisa dirasakan selama bertahun-tahun. Bibit alpukat, durian dan sejenisnya akan dibagikan kepada seluruh warga. Selain demi pemerataan, jika diberikan kepala kelompok, dibutuhkan lahan yang luas.

‘’Sesuai dengan kondisi desa, kami akan membeli bibit alpukat dan durian. Akan diberikan kepada seluruh warga,’’ demikian Noor Ali.(dul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: