Distan Mukomuko Temukan Tiga Kasus Ternak Positif PMK
--
RADARMUKOMUKO.COM – Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu menemukan 3 ekor ternak milik warga positif terpapar Penyakit Mulut Kuku (PMK). Kasus ternak jenis sapi dan kambing terpapar PMK ini ditemukan di Desa Lubuk Mukti, Kecamatan Penarik.
Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Distan Kabupaten Mukomuko Pitriayani, S.Pt menyampaikan, penularan kasus tersebut diduga bermula dari kambing. Dari informasi yang dihimpun petugas, dua minggu sebelum ditemukan kasus ini, salah seorang pedagang jual beli kambing di desa setempat menerima pasokan kambing yang dikirim dari Lampung.
‘’Sebelum ditemukan kasus PMK ini, ada sekitar 16 ekor kambing yang didatangkan dari Lampung oleh salah seorang toke jual beli ternak di desa itu. Tidak berapa jauh dari kandang tempat penampungan kambing itu, terdapat kandang sapi milik warga lainnya. Diantara sapi itu, ada yang memperlihatkan gejala seperti terpapar PMK. Lalu petugas mendatangi lokasi dan mengambil sample darah untuk dilakukan cek lab,’’ kata Pitriani.
Pada Rabu tanggal 22 Juni dilakukan pengambilan sample darah untuk 2 ekor sapi dan 1 ekor kambing yang didatangkan dari Lampung tersebut. Pada Kamis 23 Juni, sample darah dari 3 ekor ternak yang diduga terpapar PMK itu dikirim ke PT. Riner Lampung untuk dilakukan cek laboratorium.
‘’Pada Minggu kemarin, hasil cek laboratorium ternak tersebut sudah dapat diketahui dan hasilnya, ketiganya dinyatakan positif PMK. Dengan demikian, kami meyakini semua ternak yang ada disekitar lokasi itu terpapar PMK,’’ ujar Pitriayani.
Dijelaskan Pitriayani, ternak sapi positif terpapar PMK ini diketahui milik Sukirno, peternak sapi Desa Lubuk Mukti. Kemudian, ternak kambing milik Pariman, salah seorang pedagang hewan kurban.
‘’Sapi milik Sukirno ada 5 ekor dan kambing milik Pariman sebanyak 16 ekor. Kami meyakini, semua ternak yang berada di lokasi itu semuanya sudah terpapar PMK,’’ sampainya.
Untuk mengantisipasi penyebaran, Distan melalui petugas dokter hewan telah melakukan upaya penyemprotan disempektan di sekitar kandang ternak terpapar PMK. Kemudian, meminta pemilik membersihkan kandang.
‘’Dari perkembangan terakhir, kondisi ternak sudah mengarah ke sembuh,’’ paparnya.
Kendati demikian, penyebaran PMK tetap harus diwaspadai. Kata Pitriayani, pihaknya sudah menghubungi pemerintah desa untuk menyampaikan pesan kepada warganya untuk sementara waktu tidak mengeluarkan ternak dari kandang.
‘’Penyebaran PMK sangat mudah. Penyebaran bisa mencapai radius 10 kilometer. Ini yang patut kita waspadai, dan meminta ternak warga di desa itu dilockdown. Untuk sementara waktu tidak dibenarkan keluar kandang. Begipun sebaliknya, warga diimbau tidak menerima pasokan ternak dari luar daerah,’’ demikian Pitriayani. (nek)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: