Kemensos Kerahkan Pejuang Muda, Verifikasi DTKS di Mukomuko
Bupati: Jaga Objektifitas dan Independensi
MUKOMUKO – Kementerian Sosial (Kemensos) RI mengutus Pejuang Muda untuk melakukan verifikasi dan validasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Kabupaten Mukomuko. Kamis (11/10) pagi, enam orang Pejuang Muda utusan Kemensos, Muhammad Fahmi Alip, Berliana Utrisia, Nindha Gustia Monica, Nosa Verolika dari mahasiswa UNIB dan Defira Safadiniyah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, menemui Bupati Mukomuko untuk meminta petunjuk dan arahan. Koordinator Pejuang Muda Muhammad Fahmi Alip mengungkapkan, Pejuang Muda merupakan program sinergitas Kementerian Sosial, Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tugasnya melakukan verifikasi dan validasi kembali DTKS. Perlu dipertegas, DTKS merupakan pedoman data bagi pemerintah pusat dalam mengucurkan berbagai bantuan. Mulai dari bantuan sosial, bantuan Lansia fakir miskin, fasilitas umum dan bantuan perbaikan gizi. ‘’Data yang kami verifikasi berdasarkan DTKS yang sudah ada di Kemensos. Berdasarkan data itu, kami cek langsung kondisi lapangan. Hasil pendataan kami ini langsung terupdate ke sistem kementerian,’’ ungkap Muhammad Fahmi. Selanjutnya, hasil verifikasi dan validasi data lapangan, bakal dihimpun sebagai dasar mengajukan program bantuan ke pemerintah pusat. ‘’Dari data yang kami himpun nanti, sebagai dasar untuk mengajukan program ke pusat, berupa bantuan sosial, bantuan lansia fakir miskin, fasilitas umum dan gizi,’’ imbuhnya. Bupati Mukomuko, H. Sapuan, SE., MM,.Ak. CA., CPA mengapresiasi upaya Kemensos memverifikasi kembali data penerima bantuan sosial pemerintah di Kabupaten Mukomuko. Ia berharap, melalui verifikasi dan validasi data ini, semua program sosial yang telah menjadi agenda program pemerintah betul-betul terarah dan tepat sasaran. ‘’Dengan adanya verifikasi ini, data penerima bantuan sosial benar-benar valid. Tepat sasaran, dan penerima bantuan betul-betul warga yang layak,’’ harapnya. Kepada Pejuang Muda yang diutus untuk melakukan pendataan, bupati berharap dapat bekerja secara objektif, independen dan tidak memihak. Bupati membayangkan, para Pejuang Muda bakal menemukan berbagai kendala, termasuk godaan dan rayuan masyarakat. Jujur saja, kata bupati, banyak masyarakat yang sangat mengharapkan adanya bantuan dari program pemerintah. ‘’Godaan pasti banyak. Saya yakin dan percaya kepada adik-adik Pejuang Muda mampu untuk menjalani tugas mulia itu seobjektif mungkin. Harapan kita, ke depan penerima bantuan di Mukomuko ini betul-betul masyarakat yang layak menjadi penerima,’’ pintanya. Bupati juga menyampaikan bahwa, pendataan warga miskin di desa akan lebih sulit dibandingkan di kota. Dengan demikian, para Pejuang Muda diharapkan penuh ketelitian. ‘’Ini perlu hati-hati. Jangan sampai salah alamat dalam pendataan. Di desa umumnya tidak memiliki nomor rumah. Maka dari itu, memaksimalkan pendataan silahkan banyak-banyak bertanya tentang objek sasaran kepada warga sekitar,’’ pungkasnya. (nek)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: