ENAM TAHUN DERITA ASAM URAT SEMBUH DI SP2
Catatan Kartubi.
Enam tahun Saya menderita Sakit Asam Urat. Di tahun 2015 sakit ini datang. Saat itu Saya sedang ikut pertandingan Futsal, di lapangan Perumnas Bumi Ratu Asri Bandar Ratu. Tiba - tiba saya tersungkur, tumit kiri saya terkunci. Dan saya di popoong ke tepi lapangan. Sejak itu, hingga pertengahan tahun 2021. Sudah Enam Tahun Saya dan Asam Urat bersama.
Selama itu pula Saya berupaya untuk mengobatinya. Mulai obat Medis dari dokter keluarga. Hingga ke dokter Spesialis. Bahkan banyak tempat Trapi dan Bekam di datangi. Juga resep kampung, lobak, Nanas, Kemiri, Jamu pun di coba dari merk Orang Tua hingga Cap Jago. Betapa upaya Saya ingin sembuh. Semua obat yang dimakan dan di minum hanya meredakan sesaat. Tidak bisa, menghilangkan sakit ini.
Belum menyerah, semua penyakit pasti ada obat nya kecuali ajal. Kantor Harian Radar Mukomuko sedang membangun lantai atas tahun 2021. Tukang nya dari SP 2. Setip hari saya naik begitu sulit dan sakit. Tapi, Saya mesti naik, untuk melihat kerjaan tukang. Surat nama tukang itu, bukan Whatshapp atau Sms. Memang nama aslinya: SURAT.
Karena dia kasihan melihat Saya. Dia membuatkan saya tongkat dari kayu Pindi. Kala Surat dan Purwanto istirahat siang. Saya mendekat mereka. Dan bercerita tentang sakit saya selama ini. Lalu Surat berbagi cerita, Ternyata, belum lama ini Surat sendiri terkena kaki kananya mati rasa. Di pukul keraspun tidak ada rasa sama sekali. Lalu Surat berobat di SP 2 dengan Pak Mul sopir travel. Dua kali datang kini kakinya sembuh dan normal lagi” ucap Surat. Lain lagi cerita Purwanto. “ Mertuanya Sudah lima tahun di rumah tidak bisa berjalan di rumah saja. Entah terkena Rematik atau Asam Urat. Kami bawa trapi ke tempat Mas Mul sebanyak tiga kali. Kini sudah sehat dan bisa membajak sawah. Ditanya soal bayaran berapa, seikhlas kita saja “ ucapnya.
Cerita mereka membuat Saya harus ke sana, tidak boleh tidak. Saya begitu Penasaran. Sakit ini sudah lama menyiksa Saya. Selasa bulan Mei 2021, Saya datang ke rumah Pak Mul. Kebetulan Beliau ada di rumah. Pak mul bertanya?. Sampaian cari siapa .? Saya jawab cari pak Mul mau berobat Asam Urat. Masuklah, saya sendiri pak Mul itu jawabnya. Sampaian tau dari mana alamat saya?. Surat dan Pur jawab saya. “ Oh mereka itu tetangga saya. Surat itu kaki nya tidak berasa , dua kali kesini kini sudah sehat. Juga orang tuanya Pur, bertahun – tahun di rumah saja kini sudah bisa kerja di Sawah. Banyak orang yang sudah sehat trapi di sini. Ya beginilah alat dan cara kerjanya sampaian lihat sendiri ” ucapnya.
Lalau saya mulai di terapi. Saya pikir alatnya seperti apa?. Ternyata minyak GPU dan sepotong kayu. Lalu Saya di suruh berdiri menghadap dinding pakai celana pendek. Kaki mana yang sakit tanya pak Mul. Kaki dan Kedua lutut Saya. Pak Mul mulai mengoleskan minyak GPU di kaki kanan Saya. Lalau di pukul perlahan sampai memerah. Pemukul nya sepotong kayu yang sudah di desain seadanya, mirip centong nasi. Hanya tidak membulat, kayak segi tiga yang ada tangkai panjang. Kulit saya terasa pedas dan panas. Pak Mul mencari titik sakit lalu di pukul pelan-pelan. Pukul hingga merah. “ Ini mas lihat! kata pak Mul masih kelihatan putih dan kehijawan, sedang bagian lain sudah merah. Itu tanda ada penyumbatan. Lalu di pukul lagi pelan-pelan hinga merah nya merata semua. Insya Allah Purin yang menyumbat akan keluar bersamaan BAB dan KENCING “ ucapnya.
Masih Pak Mul. Saat trapi pasien harus berdiri. Di larang sambil tiduran, sebab membahayakan ginjal. Setelah trapi ini sampaian rasakan perbedanaya. Dan setelah dua minggu kita trapi lagi. Minimal 3 kali, insya Allah sembuh, Ujarnya.
Kerjaan Pak Mul supir travel Mukomuko – jawa, dan buka bengkel di rumahnya. Beliau dulu juga mederita Asam Urat. Namun Asam Urat beliau sembuh dengan ditrapi seperti ini. Ahirnya beliau belajar di Pulau Jawa dan buka praktek di SP 2 desa Pondok Makmur Air Manjunto. kini pasien beliau banyak dari luar Mukomuko.
Setelah trapi pertama sakit Asam Urat Saya berkurang hanaya sedikit. Tapi Saya tidak makan obat Asam Urat lagi. Dua minggu setelah itu, Saya trapi yang ke dua . Melihat alat yang digunakan rasanya sulit di percaya akan sembuh. Sebelum pulang Pak Mul mengingatkan agar dua minggu lagi datang trapi ke ketiga. Namun, pesannya kalau terasa sakit Mas pukul sendiri saja sebelum terapi ketiga.
Karena kesibukan kerja dan merasa sudah sehat belum juga datang trapi ketiga hingga kini. Namun, Asam Urat Saya sudah 90% hilang. Obat pun tidak di makan lagi. Justru kini sayuran hijau semua sudah bisa di makan, tanpa takut sakit dan nyeri. Begitu juga Ikan Laut dan seafood gas saja. Bahkan daging Kambing Sapi pun sudah di libas. Termasuk Jengkol dan Petai. Alhamdulillah ya Allah saya terlepas dari derita ini. Terimakasih Pak Mul, Enam Tahun Saya menderita. Asam Urat kini telah pergi, dan jangan kembali lag!. ***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: