Terasa Menyakitkan dengan Dunia Fiksi yang Tak Nyata, Mari Mengenal Post Series Depression Syndrom

Terasa Menyakitkan dengan Dunia Fiksi yang Tak Nyata, Mari Mengenal Post Series Depression Syndrom

Terasa Menyakitkan dengan Dunia Fiksi yang Tak Nyata, Mari Mengenal Post Series Depression Syndrom --Sumber Foto : Halodoc

RMONLINE.ID - Dalam perjalanan menikmati sebuah serial, baik itu dalam bentuk novel, film, serial televisi, atau manga, terkadang kita tidak sadar telah membangun hubungan emosional yang mendalam dengan para tokoh dan dunia yang diciptakan. 

Ketika serial tersebut berakhir, rasa kehilangan yang mendalam muncul—inilah yang dikenal sebagai Post Series Depression Syndrome (PSD), sebuah fenomena psikologis yang kerap diabaikan namun sangat nyata.

Sindrom ini lebih dari sekadar rasa sedih biasa. Ia adalah gelombang emosi kompleks yang menerjang seseorang setelah menyelesaikan sebuah serial yang telah menemani mereka dalam waktu yang cukup lama. 

Bayangkan sebuah perjalanan intim yang telah Anda lalui bersama karakter-karakter fiksi, mengikuti setiap detil kehidupan mereka, berbagi kegembiraan, kesedihan, dan pertumbuhan. Ketika perjalanan itu berakhir, seolah-olah Anda kehilangan teman dekat yang tak tergantikan.

BACA JUGA:Keindahan Alam Taman Nasional Meru Betiri yang Menyegarkan Hati

BACA JUGA:Bikin Ngiler! Begini Cara Membuat Ikan Asar Khas Maluku yang Nikmat

Gejala Post Series Depression bisa sangat beragam. Ada yang mengalami kekosongan total, seakan kehilangan arah setelah menghabiskan waktu bertahun-tahun mengikuti sebuah cerita. 

Beberapa orang merasa kehilangan motivasi, sulit berkonsentrasi pada aktivitas sehari-hari, atau bahkan mengalami perubahan mood yang signifikan. 

Tidak jarang, mereka terus-menerus membayangkan alternatif ending atau mencoba mengisi kekosongan dengan membaca fan fiction, mencari teori-teori baru, atau bahkan memulai ulang serial yang sama.

Fenomena ini tidak dibatasi oleh usia atau jenis media. Seorang remaja yang baru menyelesaikan serial anime favorit akan merasakan hal yang sama dengan seorang dewasa yang baru menuntaskan serial drama panjang. 

Ikatan emosional dengan cerita tidak mengenal batasan umur atau latar belakang. Setiap individu memiliki cara tersendiri dalam mengatasi rasa kehilangan tersebut.

BACA JUGA:Resep dan Cara Mudah Membuat Ravioli yang Renyah dan Lezat

BACA JUGA:Merinding Disertai Rasa Takut? Temukan 5 Penyebab Mengejutkan yang Jarang Disadari + Fakta Medisnya

Secara psikologis, Post Series Depression terkait erat dengan cara manusia membentuk ikatan. Kita tidak sekadar mengonsumsi cerita, melainkan hidup di dalamnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: