Pejabat Baru Harus Mampu Imbangi ‘’Lari’’ Bupati
MUKOMUKO – Seperti diketahui, setelah enam bulan menjabat sebagai Bupati dan wakil Bupati Mukomuko, maka sekarang sudah tiba saatnya H.Sapuan,SE,MM,Ak,CA,CPA dan Wasri menyusun kabinet yang kuat sesuai keinginannya. Bahkan secara bertahap mutasi dimulai dan lelang jabatan untuk pejabat eselon II juga sudah terlaksana. Diharapkan pejabat yang diangkat harus seide dan mampu mengikuti serta mengimbangi lari bupati. Tentunya kecepatan dalam bekerja guna mengejar target pembangunan dan pelayanan pada masyarakat. Disampaikan oleh salah seorang tokoh Mukomuko yang juga Dosen Fakultas Hukum Unib, H.Hamdani Maakir,SH,M.Hum program Sapuan – Wasri sudah ditetapkan dan diketahui bersama. Kemudian selama enam bulan menjabat, gaya pemerintahan Sapuan sudah bisa dilihat, dimana ia ingin berlari mengejar target mewujudkan perubahan Mukomuko lebih baik sesuai visi misinya. Semua itu meski mampu diikuti oleh para pejabat pembantunya, karena jika tidak seirama, kesuksesan sulit terwujud sebagaimana diharapkan. ‘’Apa saja program bupati dan keinginannya sudah terlihat dari RPJMD dan berbagai kebijakannya selama ini. Sejak awal, bupati langsung berlari mengejar target perubahan. Ini harus bisa diikuti oleh pembantunya dalam hal ini pejabat dibawahnya,’’ kata Hamdani. Maka lanjut Hamdani, dalam mengangkat pejabat yang baru, baik hasil lelang jabatan maupun pergeseran dan promosi lainnya, bupati meski benar-benar memilih orang-orang yang cocok. Karena kesalahan dalam penempatan pejabat berdampak pada kinerja pemerintah daerah dan bupati bakal kewalahan sendiri. Jangan sampai penempatan pejabat terkesan untuk berbagi kekuasaan, harus benar-benar mencari yang cocok dan mampu mengikuti irama bupati. ‘’Kalau pengangkatan pejabat sekedar untuk berbagi jabatan, maka bupati akan kelelahan sendiri, sebab suksesnya pemerintahan harus kerja tim dan seimbang. Sekuat apapun bupati, kalau tidak diiringi dengan kerja pejabatnya, tetap tidak akan maksimal,’’ tegasnya. Masih ia sampaikan, mulai sekarang lupakan perbedaan pilihan, fokus membenahi daerah. Bupati harus merangkul seluruhnya untuk diajak bekerja membangun daerah. Selain itu sinergitas dengan dewan dan seluruh elemen juga menentukan. ‘’Jangan lagi ada istilah ini orang kita dan itu bukan orang kita, upayakan seluruhnya bersama-sama. Bangun komunikasi dengan baik dengan dewan dan FKPD juga para tokoh,’’ tutupnya.(jar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: