Ponpes Alfattah Nailul Anwar Siap Lahirkan Generasi Islami
AIR DIKIT – Pondok Pesantren (Ponpes) Alfattah Nailul Anwar, telah menerima santri bersamaan dengan dimulainya tahun pelajaran baru 2020/2021. Saat ini puluhan santri, baik tingkat Sekolah Dasar (SD) maupun tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) telah mengikuti proses belajar mengajar. Ponpes yang berada di Desa Sari Makmur, Kecamatan Air Dikit ini menerapkan dua sistem belajar. Pertama sistem boarding scool, atau sistem tinggal di asrama, dan kedua sistem full day. Belajar efektif selama 5 hari, Senin hingga Jumat. Sedangkan Sabtu dan Minggu belajar ekstrakulikuler keagamaan. Masing-masing tingkatan memiliki target yang wajib dicapai para santri. Untuk santri tingkat SD, wajib hafal juz amma serta menguasai bacaan tahlil dari awal hingga akhir serta lancar membaca Al Quran. Teknik dan materi yang disampaikan sesuai dengan visi dan misi Ponpes Alfattah Nailul Anwar, yakni melahirkan generasi muda yang cerdas islami. Sebagaimana disampaikan oleh pengasuh Ponpes Alfattah Nailul Anwar, Miftahul Huda Alchakimi, yang akrab dipanggil Gus Huda, Selasa (10/8). Ditemui di kediamannya, guru besar perguruan pencak silat Pagar Nusa (PN) ini menyampaikan, Ponpes Alfattah Nailul Anwar, baru berdiri. Oleh karena itu, fasilitas belajar mengajar serta sarana dan prasarana masih terbatas dan sederhana. Namun demikian, tidak mengurangi keilmuan yang diberikan maupun proses belajar mengajar yang ada. Ponpes Alfattah Nailul Anwar, juga didukung tenaga pengajar yang berpengalaman. Selain belajar ilmu agama, para santri juga belajar ilmu umum, sesuai dengan tingkatan, baik SD maupun SLTP. Dengan demikian, ada keseimbangan antara ilmu agama pelajaran umum. Setelah belajar selama 6 tahun, santri tingkat SD juga akan mendapatkan ijazah, sebagaimana pendidikan normal pada umumnya. Begitu juga dengan tingkat SLTP. Seiring dengan berjalannya waktu, penambahan dan peningkatan sarana dan prasarana terus dilakukan. Ia juga menyampaikan, sistem belajar tidak monoton dilakukan di pondok pesantren. Sekali dalam sebulan, para santri diajak belajar melalui alam. Mereka diajak ke suat tempat, misalnya lokasi wisata. Disanalah para santri diajak mengamati lingkungan alam. ‘’Kami masih merintis, semua masih serba sederhana. Kami berprinsip lebih baik berjalanya apa adanya dulu, daripada nunggu ada baru jalan,’’ ungkap pria gondrong ini. Gus Huda juga menyampaikan, dalam menuntut ilmu di Ponpes Alfattah Nailul Anwar ini tidak dikenakan biaya. Hanya saja bagi santri yang boarding scool atau tinggal di Ponpes harus perlu biaya untuk makan dan minum bagi dirinya. Bukan hanya belajar gratis, para santri juga mendapatkan baju batik dan seragam olahraga dari pengurus Ponpes. Sedangkan santri yang tinggal di rumah masing-masing, makan dan minum bersama orang tua. ‘’Baju batik dan kaos olahraga disediakan pihak yayasan, kalau baju seragam nasional santri beli sendiri,’’ tambah pria yang selalu mengenakan kain sarung ini. Masih Gus Huda, pengurus Ponpes sudah memiliki program kerja jangka panjang untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas yang ada. Fasilitas berupa gedung akan terus dibangun secara bertahap. Dalam waktu dekat, pihak yayasan juga akan menyiapkan mobil untuk antar jemput santri. ‘’Kami sudah programkan antar jemput untuk santri yang tinggal di rumah masing-masing,’’ pungkas Gus Huda.(dul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: