Bupati Mukomuko Bawa Persoalan Jaringan Pipa Air Baku ke BWSS
MUKOMUKO - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu belum didukung sistem pengelolaan dan jaringan yang memadai. Akibatnya, program pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat belum tercapai. Fakta membuktikan, dari 5 jaringan sumber air bersih yang telah dibangun pemerintah untuk daerah setempat, umumnya tak berfungsi. Seperti jaringan PDAM Ipuh, Pondok Suguh, Teramang Jaya dan Lubuk Pinang, kondisinya sangat memprihatinkan. Tidak berfungsi, hingga banyak jaringan aset yang rusak dan hilang. Satu-satunya harapan, jaringan air bersih yang dibangun pemerintah di Desa Lubuk Bangko, Kecamatan Selagan Raya. Sayangnya, dampak sistem pengelolaan dan jaringan belum terkelola maksimal, penyaluran air bersih kerap sendat hingga membuat ribuan pelanggan kecewa. Terkait ini, Bupati Mukomuko H. Sapuan, SE., MM., Ak., CA., CPA yang baru saja menjabat sekitar 5 bulan ini tak tinggal diam. Tak sekedar menerima laporan di atas kertas, ia turun langsung ke lapangan. Libur kerja bagi ASN, Sabtu (10/7). Bupati Sapuan didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mukomuko, Ruri Irwandi, ST., MT turun kelapangan. Identifikasi masalah jaringan air baku PDAM di Desa Lubuk Bangko, Selagan Raya. Selain mengecek kondisi jaringan pipa air baku, rombongan juga sempat meninjau kondisi reservoir induk, tempat penampungan air bersih utama dari sumber Sungai Selagan. Berkaitan dengan temuan lapangan, Bupati Sapuan ketika dikonfirmasi membenarkan banyak hal yang menjadi catatan untuk usulan perbaikan sistem jaringan dan pengelolaan air bersih. Secara teknis, mungkin berkaitan dengan pemasangan pipa air baku. Dari perolehan data lapangan, mesti banyak yang dilakukan perbaikan untuk meminimalisir kemungkinan terjadi kerusakan. ''Dari hasil peninjauan, ada beberapa catatan yang menurut kami bisa menjadi bahan pertimbangan. Temuan ini akan kami sampaikan ke pihak BWSS,'' ungkap Bupati Sapuan. Bupati juga sempat mengabadikan dokumentasi kondisi terbaru jaringan pipa dan reservoir induk sumber air bersih PDAM. Menurutnya, dokumen berupa gambar ini sebagai bahan pertimbangan dalam upaya perbaikan oleh pihak terkait. ''Penguat catatan, kami juga mengambil beberapa gambar jaringan pipa. Lebih lanjut, bisa dijadikan sebagai dasar kajian pihak BWSS untuk melakukan perbaikan,'' imbuhnya. Disisi lain, dalam peninjauan ini rombongan bupati harus bertarung dengan jalan lumpur dengan medan berat sepanjang lebih kurang 15 kilometer. Informasi terhimpun, mobil rombongan ini sempat terjebak jalan sulit di perjalanan. ''Kami nyaris tidak bisa pulang. Memang kondisi jalannya masih sulit dilalui kendaraan. Di sepanjang jalan yang kami tempuh, juga melintasi perkebunan, urat nadi perekonomian masyarakat setempat,'' demikian Bupati Sapuan. (nek).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: