Ketua Yayasan Bantah Dugaan Penganiayaan Santri Ponpes

Ketua Yayasan Bantah Dugaan Penganiayaan Santri Ponpes

TERAMANG JAYA - Ketua yayasan Pondok Pesantren  (ponpes) Kecamatan Teramang Jaya, Ipan Sayfudin, membantah adanya dugaan penganiayaan terhadap santri,  yang dilakukan oleh salah satu ustad Ponpes di Teramang Jaya berinisial ZD. Pasalnya Zd yang dituduhkan tengah berada di luar daerah yakni di Kabupaten Kerinci Jambi. Menurut informasi yang di dapat, luka memar yang di alami oleh santri berinisial Ep(15) diduga akibat jatuh dari pohon dan terpeleset di ruang kelas. Hal tersebut ia ketahui dari kesaksian santri lainnya dan santri satu kamar dengan korban, melihat EP jatuh dari manjat pohon. "Kami sangat menyayangkan terkait pemberitaan dan informasi terkait adanya salah satu ustad di Kecamatan Teramang Jaya, menganiya santri,  informasi tersebut tidak benar. Ustad yang dituduhkan diwaktu kejadian hingga kini,  tengah berada di luar daerah "kata Ipan. Dilanjutnya lebih jauh, keterangan jatuhnya EP sudah ia sampaikan kepihak kepolisian. Dan ia serahkan kepada pihak kepolisian untuk melakukan penyidikan lebih lanjut. Ia pertegas  luka yang dialami oleh santri  bukan berasal dari penganiayan salah satu ustad pondok pesantren tersebut. "Saya tegaskan sekali lagi tuduhan terhadap ustad yang menganiaya santri itu tidak benar. Terkait adanya luka merah di kaki, dan memar dipinggang bukan di aniaya oleh ustad ponpes."tegas Ipan. Kepala Kementerian Agama(Kemenag) Kabupaten Mukomuko Mansyahri,S.Ag.MH.i melalui Kasi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam Kamenag Mukomuko Drs.Syukron,M.Pd  membenarkan hal tersebut. Sabtu (14/11/2020) pada pukul 09.00 WIb, ia langsung mendatangi Ponpes tersebut. Untuk mengklarifikasikan informasi yang beredar di masyarakat. Dugaan penganiayaan yang dituduhkan kepada salah satu ustad ZD Ponpes Teramang jaya itu tidak benar. Informasi yang ia terima dari kepala Ponpes, ketua yayasan dan santri luka yang dialami oleh santri EP diduga akibat terjatuh dari pohon dan terpeleset diruang kelas. "Kita telah berkoordinasi dengan pihak ponpes.  Menurut keterangan Ponpes tidak ada melakukan penganiayaan terhadap santri. Sebab, pada saat peristiwa yang disebutkan, ustad yang dituduh sedang berada di luar daerah,"tutup Syukron.(njw)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: