Sapuan – Wasri Siap Perhatikan Kesejahteraan Buruh, Guru Ngaji Hingga Pegawai Sara’

Sapuan – Wasri Siap Perhatikan Kesejahteraan Buruh, Guru Ngaji Hingga Pegawai Sara’

POLITIK RM – Sebelumnya, pasangan Sapuan – Wasri calon Bupati dan Wakil Bupati Mukomuko nomor urut 02, menyatakan kesiapannya mendorong kesejahteraan para tenaga pendidik dan kependidikan, terutama kalangan honorer daerah dan Tenaga Suka Rela (TKS). Kali ini, Sapuan – Wasri kembali memaparkan beberapa program prioritas lainnya untuk kesejahteraan masyarakat. Diantaranya, menyantuni anak yatim, fakir miskin dan Lansia. Memperhatikan kesejahteraan buruh, guru ngaji hingga pegawai sara’. Ini bakal dituangkan dalam agenda program daerah jika terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Mukomuko.

Diminta keterangannya, H.Sapuan,SE,AK,MM,CA,CPA mengatakan membahagiakan anak yatim, warga miskin dan lansia adalah tugas pemerintah dan semua orang. Maka ia memiliki agenda khusus kedepan, bagaimana anak yatim, warga miskin dan lansia ini mendapat perhatian khusus. Mereka tidak boleh kekurangan untuk jaminan hidup dan anak yatim bisa bersekolah dengan baik tanpa memikirkan biaya dari mana lagi.

‘’Kami akan pastikan anak yatim dibantu kebutuhan hidup dan pendidikannya, juga warga tidak mampu dan lansia akan mendapat jaminan kebutuhan, sehingga mereka bisa senang. Kalau mereka sudah senang, otomatis semua warga sudah senang dan Kabupaten Mukomuko menjadi tempat yang nyaman bagi semua orang,’’ kata Sapuan.

Tidak hanya itu, Sapuan juga memastikan akan memberi perhatian khusus pada pegawai syara’ atau pegawai masjid, seperti imam, khotib, bilal dan ghorim. Kemudian juga guru ngaji anak-anak akan mendapat perhatian dan jaminan kesejahteraan dari pemerintah. Karena peran mereka ini sangat penting, bukan saja melayani jamaah di masjid atau anak-anak yang belajar mengaji, tapi juga untuk kelangsungan agama dan mengayomi masyarakat. Selain itu, persoalan yang dihadapi buruh selama ini juga menjadi perhatian khusus untuk dituangkan dalam agenda daerah. Betapa tidak, buruh membutuhkan perhatian mendapatkan upah yang layak, karena mereka memiliki beban dan tanggung jawab keluarga, termasuk kelangsungan pendidikan anak-anak mereka.

‘’Peran mereka membantu pemerintah, masyarakat dan agama sangat besar, bukan sebatas melayani masjid dan mengajar ngaji, tapi juga mengayomi masyarakat. Karena petugas pemerintah tidak mungkin tiap menit ada di tengah masyarakat, maka merekalah yang membantu. Maka sangat pantas mereka kita berhatikan,’’ ungkapnya.

Terus soal caranya, Sapuan menegaskan pemerintah itu melaksanakan anggaran yang namanya  APBD. Tugas pemerintah hanya melaksanakan, sedangkan uang itu milik rakyat, maka pemerintah harus menggunakannya untuk kebutuhan rakyat. Selain itu pejabat dan pegawai menerima gaji dari  uang rakyat ini, disana ada kewajiban zakat dan sebagainya.

‘’Soal cara itu sangat mudah, persoalannnya pemerintah mau atau tidak, insyaallah, kalau kami diberi amanat semua akan kita laksanakan,’’ tutupnya.(jar/nek)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: