Pilbup Tiga Calon, Siapa Diuntungkan
Oleh : Amris Tanjung
KABAR hangat Pilkada, pemilihan bupati Mukomuko akan diikuti oleh tiga pasangan calon, masing-masing Sapuan – Wasri, Haidir – Gunarto dan Choirul Huda – Rahmadi. Isu ini menjadi paling ramai dibahas dalam beberapa hari terakhir. Karena muncul opini, salah satu pasangan calon akan diuntungkan hingga berpeluang menang dengan mudah.
Siapa kandidat yang paling diuntungkan dari tiga Paslon?. Kemungkinan sebagian besar akan menyebut pasangan Choirul Huda – Rahmadi diuntungkan.
Berdasarkan isu yang ditangkap di lapangan, alasannya karena ada anggapan pemilih dari desa eks transmigrasi akan mayoritas mendukung Huda – Rahmadi. Sebaliknya warga desa pribumi akan terpecah dukungannya pada Sapuan dan Haidir. Selain itu tentu karena Huda merupakan seorang bupati aktif atau incumbent.
Anggapan seperti ini tentu sulit dibantah dan memang kerap kali para pihak yang tengah bersaing menggunakan isu tersebut guna mencari simpati. Namun anggapan seperti ini pada kondisi sekarang tidak selalu tepat, karena pemilih sudah sangat dewasa dalam menentukan pilihannya. Apalagi di Mukomuko, tidak ada lagi pemisah antara warga eks transmigrasi dengan warga asli.
Jikapun itu terjadi, maka Wasri sebagai wakil Sapuan dan Gunarto sebagai bakal calon wakil Haidir juga akan berperan besar memecah dukungan. Sapuan dan Haidir juga punya kedekatan dan hubungan sangat baik dengan masyarakat di semua desa. Fakta lain pada Pilkada sebelumnya, Huda juga banyak menang di desa-desa pribumi dan mengalami kekalahan di beberapa desa eks transmigrasi. Tentu ini menjadi renungan.
Bagaimana dengan Sapuan – Wasri, apakah tidak diuntungkan? Seperti diketahui pada Pilkada sebelumnya dua bakal calon bupati nanti, yaitu Huda dan Haidir adalah berpasangan. Huda sebagai calon bupati dan Haidir sebagai calon wakil, mereka berhasil menang dengan suara terbanyak sekitar 45 persen. Sedangkan Sapuan yang berpasangan dengan Dedy Kurniawan kala itu meraih 30 persen dan pasangan Wismen – Bambang (alm) meraih 24 persen.
Maka logika politiknya sangat memungkinkan Sapuan diuntungkan, karena suara Huda dan Haidir pada Pilkada 2015 akan terpecah menjadi dua. Sedangkan Sapuan berpeluang mempertahankan dukungan yang didapat sebelumnya. Sisanya suara Wisman di 2015 akan menjadi rebutan. Logikanya Sapuan sangat diuntungkan dari hadirnya tiga pasangan calon.
Terus bagaimana dengan Haidir – Gunarto? Walau tengah menjabat sebagai wakil bupati, Haidir yang akan mencalon sebagai calon Bupati akan dianggap sebagai pendatang baru pada Pilkada nanti. Karena ini merupakan pencalonan pertamanya, Sedangkan Sapuan sudah ketiga kali dan Huda kedua kalinya.
Logikanya Haidir berpeluang besar mendapat simpati dari eks pendukung Wismen pada Pilkada 2015 lalu dan berbagai suara dengan Huda. Dan ia juga berpeluang mendapat dukungan dari pemilih yang ingin nama baru untuk calon bupati Mukomuko. Jika itu terjadi maka sangat wajar menyebut Haidir paling diuntungkan dan berpeluang membuat kejutan pada Pilkada kali ini.
Diakhir tulisan ingin menyampaikan, ada baiknya menunggu KPU menetapkan siapa saja kandidat yang akan maju pada Pilkada nanti. Siapun yang maju dan akan memenangi Pilkada tujuannya jelas untuk Kabupaten Mukomuko lebih baik. Jangan mengkotak-kotak masyarakat atas nama suku, ras, agama, adat dan lainnya untuk politik.(**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: