Insentif Tenaga Medis COVID-19 Belum Cair
METRO – Hingga kini insentif bagi tenaga medis yang menangani virus corona (COVID-19) belum cair. Padahal insentif ini dijanjikan pemerintah sejak awal dengan menggunakan anggaran COVID-19 yang sudah ada. Informasinya ada sekitar 90 orang tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mukomuko yang menunggu haknya.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mukomuko, dr.H. Tugur Anjastiko saat dihubungi membenarkan, jika insentif bagi tenaga medis belum cair. Berdasarkan hasil koordinasinya dengan Sekretaris daerah (Sekda), sekarang dalam proses, kemungkinan besar dalam minggu ini akan dicairkan. Saat ini sedang proses penyusunan SK untuk medis yang langsung turun menangani pasien terduga COVID-19.
‘’Kalau kapan cairnya kita juga belum bisa pastikan, informasinya tinggal menunggu SK saja. Mudah-mudahan minggu ini atau beberapa hari ke depan segera cair. Saya sudah nanya langsung dengan sekda terkait ini,’’ kata Tugur.
Terkait dengan tenaga medis yang terlibat dalam tim penanganan COVID-19, menurut Tugur pihaknya menerapkan sistem bergantian dalam tiga bulan. Dimana dalam satu bulan dilibatkan 30 orang, bulan berikutnya 30 orang lagi sehingga total jumlahnya 90 tenaga medis. Mereka yang terlibat mulai dari dokter hingga perawat.
‘’Total seluruhnya sekitar 90 orang, mereka bergantian kita bagi dalam tiga bulan, semuanya dengan peran masing-masing,’’ ungkapnya.
Terkait dengan besaran insentif yang diterima para tenaga medis, Tugur menerangkan, akan bervariasi. Namun angka pastinya belum tahu karena tergantung jumlah pasien yang ditangani dan resiko yang dihadapi. Saat ini dalam proses penghitungan oleh tim gugur dan managemen rumah sakit. Ia berharap para tenaga medis bisa bersabar dulu, karena semua butuh proses.
‘’Sekarang masih dihitung, jumlah insentif berdasarkan jumlah pasien yang ditanganinya,’’ tuturnya.
Sekda Drs. H. Marjohan saat ditanyai mengaku untuk insentif ini masih dalam proses. Ia minta tenaga medis bisa menunggu, karena harus melalui proses, anggarannya sudah ada. Karena dalam dana COVID-19 ini banyak hal yang dikerjakan pemda atau tim gugus.
‘’Kita proses dulu, nanti disesuaikan dengan data rumah sakit, insyaallah akan kita selesaikan secepatnya,’’ tutup Marjohan.(jar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: