Harga Getah Karet Juga Terpapar Covid-19

Rp 4 ribu per Kilogram

AIR MANJUTO – Wabah coronavirus atau covid-19 memberikan pukulan telak terhadap harga getah karet. Minggu ini harga karet mengalami penurunan drastis, dari Rp 6 ribu turun menjadi Rp ribu per kilogram. Penurunan karet ini menyusul kabar bahwa di Sumatera Barat (Sumbar) covid-19 semakin tidak terkendali. Kabar yang beredar, pemerintah Sumbar melakukan pembatasan sosial berskala besar. Kondisi ini semakin menyulitkan para tauke karet yang selama ini menjual karet ke Padang, Sumbar. Sejauh ini, karet yang dibeli dari petani masih ditampung oleh tauke. Hal ini akan terus berlangsung hingga waktu yang belum ditetapkan. Sebagaimana disampaikan oleh salah seorang buruh sadap karet, Ichwan (51) warga Sido Makmur, Kecamatan Air Manjuto, Minggu (19/4).

Ichwan menyampaikan, mungkin Mukomuko belum terpapar covid-19, namun demikian, masyarakat ikut merasakan dampaknya. Ia menyampaikan, dirinya bekerja sebagai buruh sadap karet dengan pembagian 50:50. Jika dalam 1 bulan mendapat 200 kilogram getah, setelah dijual hasilnya dibagi 2. Dengan harga yang sangat rendah ini, maka hasil yang didapat juga semakin sedikit. Namun demikian, ia mengaku tidak bisa berbuat banyak atas kondisi ini. Meskipun harga rendah, hasil nyadap karet juga tetap dijual, karena terdesak kebutuhan.

‘’Harga karet sekarang kami jual Rp 4 ribu per kilogram, biasanya Rp 5 ribu hingga Rp 6.500 per kilogram. Mungkin ini hanya kebijakan tauke sendiri, karena belum bisa jual karet ke Padang,’’ ujar Ichwan.

Ichwan juga menyampaikan, belakangan curah hujan cukup tinggi. Hal itu menyebabkan tidak bisa nyadap karet setiap hari. Kendala lain, cuaca yang tidak menentu, pada pagi hari cerah, siangnya hujan. Hal itu menyebabkan getah yang belum beku hanyut terbawa air hujan.

‘’Sekarang penderitaan petani karet cukup lengkap, selain soal harga, nakil karet juga tidak bisa setiap hari, karena hujan. Lebih sedih lagi, baru nakil hujan, getah hanyut semua,’’ demikian Ichwan.(dul)  

Sumber: