Cabai Melimpah, Petani Beralih Kembangkan Bawang Merah

Cabai Melimpah, Petani Beralih Kembangkan Bawang Merah

TERAS TERUNJAM – Mengembangkan bawang merah menjadi fokus Ketua Kelompok Tani (Poktan) Tani Tama, Desa Karang Jaya, Kecamatan Teras Terunjam, Adry Yansen. Pria yang dikenal sebagai sesepuh petani cabai ini belakangan memilih mengembangkan bawang merah. Alasannya, bawang merah memiliki prospek yang bagus untuk dikembangkan. Pasalnya saat ini produksi bawang merah di Mukomuko masih sangat rendah. Sebaliknya hasil cabai sudah melimpah, sehingga harga mulai tertekan.

‘’Saya belajar tanam cabai sejak 4 tahun terakhir, tapi belum fokus, hanya untuk belajar. Ke depan saya lebih fokus tanam bawang merah. Tanam cabai masih, tapi tidak banyak lagi,’’ jelas Yansen.

Yansen menjelaskan, saat ini pihaknya masih mencari bibit yang tepat untuk dikembangkan di Teras Terunjam. Selama 4 tahun terakhir, ada beberapa bibit yang telah diuji coba ditanam. Baik jenis Philip Super, Brebes ada juga bibit dari Solok. Hasilnya, jenis Brebes dinilai lebih cocok, dengan hasil 1 banding 8. Disampaikan Yansen, saat ini ada 4 petani yang mengembangkan bawang merah. Selain Yansen sendiri, ada juga Sarju, Suprianto, termasuk Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Teras Terunjam, Syafarni, S.Pt. Luas tanam sekitar 1 Hektare (Ha) dengan berbagai usia tanam.

‘’Petani cabai di Mukomuko sudah banyak dan berhasil. Sekarang hasil panen cabai melimpah. Tahun ini, kami mulai fokus dengan bawang merah,’’ tambah Yansen.

Masih Yansen, faktor tanah sangat menentukan tingkat keberhasilan bawang merah. Setiap kecamatan memiliki kultur tanah yang berbeda-beda. Oleh karena itu, sistem tanam dan jenis bibit juga berbeda-beda. Dikatakan Yansen, tanam bawang merah lebih sulit dibandingkan tanam cabai. Bawang merah akan tumbuh optimal pada lahan yang gembur. Untuk mendapatkan kondisi tanah tersebut dibutuhkan waktu lama dalam mengolah.

‘’Selain kondisi tanah, petani juga kesulitan mendapatkan bibit yang bagus. Hal ini menyulitkan bagi petani pemula. Untungnya pemerintah memberikan bantuan bibit, sehingga bisa meringankan petani,’’ papar Yansen.

Hal senada disampaikan oleh Kepala BPP Teras Terunjam, Syafarni. Ia mengatakan, lokasi tanam yang cukup tinggi, memberikan keuntungan tersendiri. Meskipun curah hujan tinggi, tanaman bawang merah karena tidak mudah terendam. Ia juga menyampaikan, saat ini salah seorang petani yang juga penyuluh swadaya sedang panen bawang merah. Bibit yang ditanam berasal dari Alahan Panjang, Kabupaten Solok, dan hasilnya cukup bagus.

‘’Meskipun hujan tinggi, tidak berpengaruh terhadap tanaman bawang merah. Inilah keuntungan kami yang lokasinya tinggi,’’ demikian Syafarni.(dul) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: