RADARMUKOMUKO.COM – Memasak atau menanak nasi sebetulnya bukan pekerjaan yang sulit, apalagi menggunakan magic jar.
Masukkan beras dan panci masak, lalu dicuci setelah itu masukkan air ke dalamnya, lalu tinggal dicolok listrik. Beras akan berubah menjadi Nasi dengan sendirinya.
Namun kalau memasak dengan kompor atau tunggu harus dilakukan pengecekan, setelah airnya kering, ukuran api harus dikecilkan, karena jika tidak, maka ada kemungkinan akan hangus dan nasi menjadi banyak kerak.
Walau terlihat mudah, memasak nasi juga harus memahami ukuran airnya setelah dimasukkan beras. Jika tidak pas atau tidak sesuai, hasilnya juga bakal berantakan.
Bagi mak-mak yang sudah biasa mungkin tidak sulit, tanpa diukur dengan kebiasaan tiap hari mereka sudah tahu, jika berasnya satu canting, airnya sekian gelas dan sebagainya.
BACA JUGA:Pemberdayaan BRI, Couplepreneur Ini Bawa Kerajinan 'Craftote' Tembus Pasar Ekspor Asia dan Amerika
BACA JUGA:Trust ke Fundamental, Analis Kompak Rekomendasikan Saham BBRI
Nasi yang kebanyakan air akan menjadi lembek atau dalam bahasa orang dikampung nasi luyak, bahkan bisa menjadi bubur.
Sebaliknya jika airnya kurang, maka nasi bisa mentah atau tidak masak sempurna, hingga juga tidak enak untuk dimakan.
Maka memasak nasi airnya harus pas, hingga hasilnya nanti menjadi pulen atau sesuai yang diharapkan. Untuk menentukan ukuran air jika menggunakan alat modern mungkin sudah ada takarannya, namun itu juga kadang sering tidak pas.
Kebanyakan cara mengukur volume air yang dilakukan adalah dengan menggunakan jari atau bisa juga telapak tangan.
BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Perkuat RS Pratama, Sebanyak 40 Pegawai Sudah Ditugaskan
BACA JUGA:Paling Konyol, 4 Perang Hanya Karena Masalah Sepele, Salah Satunya Karena Mabuk
Dirangkum dari berbagai sumber dan pengalaman, berikut cara mengukur air beras saat menanak nasi:
1. Gunakan Jari