Tak Masuk Akal Indonesia Dijajah 350 Tahun, Sejarah Bangsa Ditulis Ulang

Sabtu 10-05-2025,10:00 WIB
Reporter : Amris
Editor : Amris

RADARMUKOMUKO.COM - Diyakini tidak benar Indonesia dijajah Belanda hingga 350 tahun. Menurut berbagai catatan sejarah, pernyataan dijajah 350 tersebut pernah dilontarkan oleh Ir. Soekarno dalan pidatonya ataupun saat dengan pemimpin negara lainnya.

Ucapan Bung Karno itu hanya untuk membangkitkan semangat rakyat Indonesia saat perang mempertahankan kemerdekaan menghadapi Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia pasca proklamasi 17 Agustus 1945

Faktanya, jika Belanda menjajah 3,5 abad atau 350 tahun dihitung mundur dari tahun 1945 artinya Indonesia dijajah Belanda mulai dari tahun 1595.

Sedangkan orang Belanda Cornelis de Houtman tahun 1596 pertama kali mendarat di Banten dan dalam catatan sejarah de Houtman adalah orang Belanda yang pertama kali menginjakkan kaki di Nusantara. 

BACA JUGA:Demi Kelapa Sawit, Petani Mukomuko Tolak Program Cetak Sawah Baru

BACA JUGA:Wartawan Nongkrong Bareng Kapolres Mukomuko, Tingkatkan Silaturahmi dan Sinergitas

Informasinya, Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, lewat Kementerian Kebudayaan, sedang menggarap proyek penulisan ulang sejarah Republik Indonesia. 

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyebut proyek ini melibatkan hampir 100 sejarawan senior.

Salah satu poin penting penulisan ulang sejarah Indonesia adalah soal revisi lamanya penjajahan Belanda di Tanah Air. 

Kata Fadli, Belanda tidak menjajah Indonesia selama 350 tahun. Sebab, selama 350 tahun itu banyak daerah di Indonesia yang melakukan perlawanan kepada Belanda.

"Termasuk saya katakan soal 350 tahun dijajah itu menurut saya harus diubah mindset itu. Enggak ada 350 tahun Indonesia dijajah itu. Kita itu melakukan perlawanan terhadap para penjajah itu," paparnya Fadli.

Dilansir dari disway.id, Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno menyambut baik wacana pemerintah untuk menulis ulang sejarah nasional Indonesia.

"Saya kira itu sah-sah saja, sepanjang tentu apa yang disampaikan itu adalah sejarah yang utuh, dan bisa memberikan edukasi bagi masyarakat secara keseluruhan,” kata Eddy Soeparno di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis, 8 Mei 2025.

BACA JUGA:DPMD Mukomuko Tingkatkan Koordinasi Terkait Realisasi Dana Desa 20 Persen untuk Ketahanan Pangan

BACA JUGA:Subsidi Replanting Sawit Petani Rp 60 Juta Satu Haktare, Ini Peruntukannya

Tags :
Kategori :

Terkait