RADARMUKOMUKO.COM - Tidak dipungkiri, untuk kenangan terakhir di sekolah, sebagian siswa - siswi masih berharap adanya acara perpisahaan untuk pelepasan mereka.
Walau tidak ada larangan resmi yang tertulis dari pemerintah daerah, namun melaksanakan perpisahaan dengan kondisi saat ini bisa menjadi aib bagi sekolah.
Seperti baru-baru ini, informasinya ada salah satu sekolah yang terpaksa dihubungi oleh pihak dinas pendidikan Mukomuko, karena ada wali murid yang melaporkan kepada wakil bupati, murid mengumpulkan uang Rp 50 ribu untuk perpisahan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko, Epi Mardiani, S.Pd saat diminta keterangannya, mengaku sejak awal masalah perpisahan ini sudah disampaikan ke sekolah agar tidak dipaksakan dilaksanakan, apalagi membebani murid.
Sebab perpisahan yang ada istilah sumbangan murid bakal membuat heboh. Seperti belum lama ini, ia dihubungi wakil bupati yang mendapat laporan ada murid nyumbang Rp 50 ribu untuk perpisahan.
BACA JUGA:Fokus pada Fundamental Kinerja, Ini Strategi BRI Untuk Tumbuh Berkelanjutan
BACA JUGA:5 Tips Agar Terlihat Pintar Ketika Berbicara Menurut Pakar Komunikasi
Atas nama dinas ia sudah menghubungi pihak sekolah tersebut, keterangan yang ia dapat memang ada, tujuannya hanya untuk kegiatan masak-masak.
"Mungkin banyak yang setuju, tapi ada yang tidak setuju. Walau satu yang tidak setuju, dampaknya bisa besar, karena dilaporkan hingga ke gubernur, akhirnya viral. Kami juga akhirnya serba salah," katanya.
Dengan kejadian seperti ini perlu menjadi pelajaran bagi sekolah, jika tetap akan mengadakan acara perpisahan, maka pihak sekolah bisa memanfaatkan fasilitas yang ada di sekolah tanpa menambah beban kepada siswa.
Ia juga menyarankan isi perpisahan dengan kegiatan yang punya nilai. Dan sekolah pun tidak perlu mengelola dana.
"Perpisahan itu tidak harus berpesta pora, sewa musik dan lain sebagainya. Tapi buatlah acara yang memiliki nilai manfaat. Seperti pembagian penghargaan kepada siswa berprestasi, pertunjukan seni yang menampilkan bakat siswa, serta kegiatan sosial seperti donor darah atau memberikan bantuan kepada masyarakat sekitar," jelasnya.
Dengan kegiatan tersebut, sambung Epi, akan memberikan pengalaman berharga dan menginspirasi siswa untuk terus belajar dan memberikan dampak positif bagi lingkungan.
BACA JUGA:Sebelum Membeli, Kenali 15 Jenis Motor Listrik Yang Sedang Tren
BACA JUGA:Kemendagri Tetapkan Kinerja Dukcapil Mukomuko Terbaik di Provinsi Bengkulu