4. Mengurangi Risiko Kejahatan dan Penyalahgunaan
Salah satu alasan desain pintu toilet dengan celah di bagian bawahnya sering dipertimbangkan adalah untuk mengurangi risiko perilaku tidak senonoh atau penyalahgunaan fasilitas umum. Celah yang ada memungkinkan orang di luar untuk melihat apakah ada aktivitas yang mencurigakan di dalam toilet. Hal ini membuat perilaku tidak diinginkan seperti merokok, mengonsumsi alkohol, atau perilaku yang tidak pantas menjadi lebih sulit dilakukan tanpa ketahuan.
Dengan sedikitnya ruang privasi yang tersedia, orang cenderung lebih berhati-hati dalam menggunakan fasilitas umum seperti toilet. Meski begitu, celah ini masih memberikan cukup privasi bagi pengguna untuk tetap merasa nyaman, namun tetap aman dari potensi perilaku yang merugikan.
5. Efisiensi Biaya dan Konstruksi
Desain pintu toilet dengan celah di bawahnya juga bisa dianggap lebih ekonomis, baik dari segi biaya bahan dan proses pemasangannya. Pintu tanpa celah memerlukan bahan dan konstruksi yang lebih kompleks, serta membutuhkan waktu lebih lama untuk dipasang dan dirawat. Sebaliknya, pintu dengan celah lebih sederhana dan lebih murah untuk diproduksi dan dipasang.
Selain itu, desain pintu yang tidak menyentuh lantai membuat pembersihan dan perawatan lebih mudah dan murah, karena petugas kebersihan dapat lebih cepat melakukan tugasnya. Hal ini sangat penting, terutama di tempat-tempat umum dengan tingkat kunjungan yang tinggi, di mana toilet harus tetap terjaga kebersihannya sepanjang waktu.
6. Memudahkan Ventilasi dalam Toilet yang Sempit
Toilet umum seringkali terletak di ruang yang kecil dan sempit, di mana tidak ada banyak ventilasi untuk menyaring udara. Celah di bawah pintu memudahkan sirkulasi udara dan memungkinkan udara segar masuk ke dalam ruang toilet, yang akan membuat ruangan terasa lebih nyaman bagi penggunanya. Dengan ventilasi yang lebih baik, kebersihan ruangan dan kenyamanan pengguna toilet akan lebih terjamin.*