RMONLINE.ID – Penyelamatan honorer dan Tenaga Harian Lepas (THL) di lingkup Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu melalui skema PPPK paruh waktu dan outsourcing butuh puluhan miliar rupiah per tahun.
Pasalnya, saat ini jumlah honorer R2, R3 dan R4 di lingkup Pemkab Mukomuko masih tersisa sekitar 2.300 orang.
Kata data, sebagian besar dari mereka berstatus honorer R3 (peserta non ASN terdaftar di database BKN), R4 (peserta non ASN tidak terdata di database).
Kondisi ini dibenarkan oleh Kepala Badan Kepegawaian, Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Mukomuko, Wawan Santoni, S.Hut., M.Si.
BACA JUGA:Optimalisasi Absensi Online untuk Pegawai Pemkab Mukomuko Maret 2025
BACA JUGA:Dana TPP untuk PPPK Tenaga Teknis, Guru dan Kesehatan Belum Tersedia di APBD 2025
Menurut Wawan, jumlah honorer yang belum terangkat menjadi PPPK penuh waktu masih ribuan orang.
‘’Peserta seleksi PPPK tahap 1 tahun 2024 yang belum berhasil lulus berjumlah sekitar delapan ratusan orang. Ditambah dengan jumlah honorer yang ikut seleksi PPPK gelombang 2 ini, ada sekitar seribu lima ratus orang. Artinya, masih ada sekitar 2300 orang lagi yang berstatus honorer atau non ASN,’’ kata Wawan Santoni di Mukomuko, Selasa, 5 Februari 2025.
Wawan Santoni enggan bicara terlalu jauh, apalgi memberikan jaminan pengangkatan sejumlah honorer tersebut menjadi PPPK paruh waktu.
‘’Mau bilang apa? Pengangkatan PPPK paruh waktu butuh anggaran. Kalau semua honorer diangkat jadi PPPK paruh waktu, daerah harus menyiapkan anggaran setidaknya Rp27 miliar lebih per tahun,’’ ungkap Wawan.
‘’Coba kalikan, 2.300 dikali Rp1 juta per orang dikali masa kerja setahun 12 bulan, hasilnya Rp27.600.000.000. Ini belum termasuk THL (Tenaga Harian Lepas),’’ imbuhnya.
BACA JUGA:Kuras APBN Rp18 Miliar, Pengadilan Agama Menuai Sorotan Publik
BACA JUGA:Pelantikan Bupati 20 Februari? Rangkaian Kegiatan HUT Kabupaten Terancam
Wawan Santoni juga mengungkapkan, di Pemkab Mukomuko juga terdapat honorer R4 aktif, dan mereka tidak terdaftar di database BKN.
‘’Para sopir pejabat, tenaga cleaning service dan securitym, mereka honorer kategori R4 dan tidak terdata. Belum lagi para THL pasukan kuning, nasib mereka juga mesti harus dipikirkan,’’ ulasnya.