RMONLINE.ID - Tubuh manusia memiliki jaringan pembuluh darah yang kompleks, namun terkadang terdapat kondisi yang dapat mengancam kesehatan secara mendadak.
Salah satu kondisi tersebut adalah aneurisma, sebuah kelainan di mana bagian dinding pembuluh darah melemah dan membesar seperti balon, berpotensi menimbulkan komplikasi serius jika tidak segera ditangani.
Proses terjadinya aneurisma dimulai ketika dinding pembuluh darah kehilangan elastisitasnya dan mulai meregangkan diri. Kondisi ini paling sering terjadi di otak, aorta, jantung, atau pembuluh darah besar lainnya.
Faktor risiko yang dapat memengaruhi kemungkinan seseorang mengalami aneurisma meliputi riwayat keluarga, tekanan darah tinggi, merokok, konsumsi alkohol berlebih, dan penyakit keturunan tertentu.
BACA JUGA:Jangan Kehilangan Penglihatan! Kenali Faktor Risiko Glaukoma
BACA JUGA:Penemuan Baru: Penderita Parkinson Memiliki Bau Badan Khas
Gejala aneurisma sangatlah beragam dan seringkali tidak terdeteksi hingga mencapai tahap kritis.
Beberapa indikasi awal yang perlu diwaspadai antara lain sakit kepala hebat yang tiba-tiba, nyeri di area dada atau punggung, mual, muntah, hingga perubahan kesadaran.
Pada kasus aneurisma otak, pasien mungkin mengalami kejang, gangguan penglihatan, atau kelumpuhan parsial.
Diagnosis dini sangatlah penting dalam penanganan aneurisma. Para dokter akan menggunakan berbagai teknik pemeriksaan canggih seperti CT scan, MRI, atau angiografi untuk mengidentifikasi lokasi dan ukuran aneurisma.
Metode pengobatan akan disesuaikan dengan kondisi pasien, mencakup pengawasan ketat, terapi obat, hingga prosedur pembedahan mikrovaskuler yang kompleks.
BACA JUGA:Mengenal Stroke Silent, Penyakit yang Sering Diabaikan
BACA JUGA:Leher Sering Sakit? Waspada, 5 Posisi Ini Bisa Jadi Penyebabnya! Cegah dengan Tips Mudah Ini
Pencegahan menjadi kunci utama dalam mengurangi risiko aneurisma. Gaya hidup sehat seperti menjaga tekanan darah, berhenti merokok, mengurangi konsumsi alkohol, serta rutin melakukan pemeriksaan kesehatan dapat membantu menurunkan kemungkinan terjadinya kondisi ini.
Bagi individu dengan riwayat keluarga atau faktor risiko tinggi, konsultasi berkala dengan ahli medis sangatlah dianjurkan.