ESTP adalah tipe orang yang sangat cepat dalam menemukan solusi ketika menghadapi masalah. Mereka tidak hanya memanfaatkan logika, tetapi juga memperhatikan detail-detail kecil yang mungkin tidak terlihat oleh orang lain.
Ini membuat mereka menjadi pemecah masalah yang handal, terutama dalam situasi yang membutuhkan respon cepat. Mereka cenderung memilih untuk bertindak langsung daripada berlama-lama menganalisis permasalahan, yang sering kali membuat mereka terlihat efisien.
Namun, karena pendekatan mereka yang cepat, ada kalanya mereka dianggap terlalu terburu-buru atau gegabah. Keputusan yang diambil tanpa pertimbangan matang bisa berisiko, tetapi dalam banyak situasi, ketajaman insting mereka mampu membawa hasil yang positif.
4. Mudah Bosan dan Butuh Tantangan Baru
Karena ESTP sangat menyukai kecepatan dan perubahan, mereka sering merasa bosan dengan rutinitas yang monoton.
Mereka lebih suka berada dalam lingkungan yang dinamis dan penuh tantangan. Inilah alasan mengapa banyak ESTP yang sukses dalam karir kewirausahaan atau pekerjaan yang melibatkan risiko dan keberanian untuk mencoba hal baru.
Keinginan mereka untuk selalu menemukan sesuatu yang baru dan menarik sering mendorong mereka untuk mengejar proyek-proyek atau hobi baru. Mereka membutuhkan rangsangan mental dan fisik untuk tetap terlibat, dan begitu sesuatu mulai terasa membosankan, mereka dengan cepat beralih ke hal lain yang lebih menantang.
5. Kurang Peka terhadap Perasaan Orang Lain
Salah satu kelemahan terbesar dari tipe kepribadian ESTP adalah ketidakpekaan mereka terhadap perasaan orang lain.
Karena cenderung lebih mengutamakan logika dan tindakan daripada perasaan, ESTP sering kali dianggap kurang empatik. Mereka lebih suka berbicara secara langsung dan kadang kala bisa terkesan blak-blakan atau bahkan kasar dalam menyampaikan pendapat.
Namun, meskipun mereka cenderung lebih fokus pada fakta dan solusi, ESTP sebenarnya bisa sangat perhatian terhadap orang lain, terutama dalam situasi sosial. Mereka hanya membutuhkan waktu untuk lebih memperhatikan nuansa emosional dalam interaksi mereka.*